2. Matikan Pergerakan Vitinha
Luis Enrique sangat bergantung pada Vitinha sebagai pengatur tempo. Jika Inter bisa mematikan pergerakan pemain Portugal ini, PSG bisa kehilangan arah permainan.
Inzaghi bisa memberi tugas khusus kepada Nicolò Barella atau Hakan Çalhanoğlu untuk menempel Vitinha secara ketat dan memutus aliran bola PSG sejak awal.
3. Serangan Balik Cepat
PSG akan mendominasi penguasaan bola, tapi itu bisa jadi keuntungan bagi Inter. Dengan organisasi bertahan yang rapi dan transisi cepat, Inter bisa menghukum PSG saat kehilangan bola.
Baca Juga:Legenda Inter Ingin Simone Inzaghi Pergi ke Klub Lain: "Dia Buat AC Milan dan Napoli Menangkan Scudetto"Inzaghi Buat Inter Hasilkan Rp1,72 Triliun dari Bursa Transfer, AC Milan Rugi Rp4,54 Triliun
4. Disiplin Bertahan dan Marking Ketat
Trisula PSG—Kvaratskhelia, Barcola, Dembélé—punya kecepatan dan skill luar biasa. Tapi mereka tak terlalu disiplin saat kehilangan bola. Inter harus menjaga organisasi pertahanan dan tak memberi ruang gerak.
5. Mainkan Tempo
PSG senang bermain cepat dan mengontrol tempo. Tapi jika Inter bisa mengendalikan irama pertandingan, membuat PSG frustrasi, mereka bisa mulai kehilangan kesabaran.
Pada akhirnya, kekuatan Inter bukan pada individualitas, tapi pada kolektivitas, kedisiplinan, dan efektivitas.
Jika Inzaghi bisa merancang laga dengan pendekatan pragmatis dan menyerang di waktu yang tepat, Inter sangat mungkin mengalahkan PSG dan meraih bintang Eropa keempat.