Prediksi PSG vs Inter Milan: Begini Cara Inzaghi Kalahkan Luis Enrique

Inter Milan
Selebrasi pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi usai memastikan timnya lolos ke babak final Liga Champions Foto: Tangkapan layar Instagram@inter
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Final Liga Champions antara Inter Milan yang bakal berhadapan dengan Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga puncak yang akan digelar di Munich tak terasa sudah di depan mata.

Duel ini menjanjikan pertarungan seru antara dua tim bertabur bintang, dengan filosofi bermain yang sama-sama atraktif namun punya pendekatan berbeda.

Simone Inzaghi membawa Inter dengan karakter kuat, organisasi rapi, dan ketangguhan mental yang teruji.

Baca Juga:Legenda Inter Ingin Simone Inzaghi Pergi ke Klub Lain: "Dia Buat AC Milan dan Napoli Menangkan Scudetto"Inzaghi Buat Inter Hasilkan Rp1,72 Triliun dari Bursa Transfer, AC Milan Rugi Rp4,54 Triliun

Sementara itu, PSG tampil lebih solid di bawah kendali Luis Enrique, yang sukses mengubah wajah tim Paris menjadi lebih kolektif dan efektif, tanpa mengurangi sisi flamboyan.

Tidak seperti musim-musim sebelumnya yang penuh belanja besar dan ego bintang, PSG kini tampil sebagai tim yang lebih terstruktur.

Luis Enrique mengarahkan klub untuk membeli pemain yang sesuai kebutuhan taktik, bukan sekadar nama besar. Hasilnya, PSG kini tampil lebih menyatu dan efisien.

Enrique mengusung formasi 4-3-3 yang fleksibel. Skema ini terbukti membawa PSG tampil dominan dalam penguasaan bola, mampu mempercepat atau memperlambat tempo sesuai kebutuhan, dan sangat eksplosif saat menyerang.

Di bawah mistar ada Gianluigi Donnarumma, pilar utama perjalanan PSG di Eropa musim ini.

Lini belakang diperkuat duet Marquinhos dan Pacho, serta dua bek sayap ofensif: Achraf Hakimi di kanan dan Nuno Mendes di kiri, yang musim ini mencatatkan 6 gol dan 6 assist.

Ritme PSG dikendalikan oleh Vitinha, gelandang asal Portugal yang piawai mengatur alur permainan.

Baca Juga:Siapa Alessio Riccardi? Penerus Totti di AS Roma yang Kini Main di Serie C5 Cara Inter Milan Kalahkan PSG di Final Liga Champions

Ia akan ditemani Fabian Ruiz, eks Napoli, dan Joao Neves, gelandang muda berbakat berusia 20 tahun yang agresif dan lincah dalam menyerang maupun bertahan.

Di lini depan, PSG punya trisula mematikan: Khvicha Kvaratskhelia, Bradley Barcola, dan Ousmane Dembélé.

Kvaratskhelia langsung nyetel sejak datang Januari lalu dengan torehan 11 gol dan 9 assist.

Barcola bahkan tampil lebih impresif dengan 19 gol dan 17 assist, sedangkan Dembélé telah menyumbang 33 gol dan 13 assist musim ini.

Kombinasi kecepatan dan kelincahan ketiganya jadi momok berbahaya bagi pertahanan Inter 1 Juni dini hari nanti.

0 Komentar