RADARTASIK.ID – Inter Milan memang gagal mempertahankan Scudetto musim ini, yang akhirnya jatuh ke tangan Napoli setelah menang 2-0 atas Cagliari di laga terakhir.
Namun, dari sisi keuangan, Nerazzurri justru mencetak “kemenangan” besar dalam empat tahun terakhir di bawah kepemimpinan Simone Inzaghi.
Menjelang final Liga Champions melawan PSG pada 1 Juni mendatang di Munich, Corriere della Sera merilis analisis menarik terkait performa Inter di bursa transfer selama era Inzaghi.
Pertanyaan utamanya: seberapa besar investasi Inter dibanding para pesaing?
Baca Juga:Siapa Alessio Riccardi? Penerus Totti di AS Roma yang Kini Main di Serie C5 Cara Inter Milan Kalahkan PSG di Final Liga Champions
Hasilnya mengejutkan. Dalam empat musim terakhir, Inter justru mencatat surplus hingga Rp1,72 triliun dari aktivitas jual-beli pemain, angka yang sangat langka bagi klub besar Serie A.
Rinciannya, pada musim pertama Inzaghi (2021/22), Inter meraup surplus Rp2,78 triliun, disusul defisit Rp694 miliar di musim kedua, surplus Rp927 miliar di musim ketiga, dan defisit Rp1,29 triliun di musim ini.
Jika dijumlahkan, totalnya tetap menunjukkan neraca positif.
Angka tersebut menempatkan Inter di posisi teratas dalam hal efisiensi transfer, bahkan mengungguli Atalanta (Rp1,65 triliun) dan Fiorentina (Rp804 miliar), dua klub yang selama ini dikenal paling sehat secara finansial di Serie A.
Hal ini menunjukkan bahwa Inzaghi mampu menjaga daya saing Inter di level atas tanpa harus belanja besar-besaran.
Sebaliknya, beberapa rival justru mengalami defisit besar dalam belanja pemain: AC Milan tercatat merugi hingga Rp4,54 triliun, Juventus Rp3,53 triliun, Napoli Rp1,69 triliun, dan Roma Rp1,43 triliun.
Namun, bukan berarti kinerja transfer Inter tanpa catatan buruk.
Dalam empat tahun terakhir, klub ini menghabiskan sekitar Rp1,83 triliun hanya untuk komisi agen, dampak dari strategi mendatangkan pemain top berstatus bebas transfer.
Meski demikian, angka itu masih di bawah Juventus (Rp2,33 triliun) dan sebanding dengan klub besar lainnya.
Baca Juga:3 Syarat yang Diminta Gasperini untuk Gabung AS RomaIngin "Italiakan" Kembali AC Milan, Allegri Minta Datangkan Rekan Jay Idzes di Venezia
Keberhasilan ini tak lepas dari peran sentral Simone Inzaghi sebagai pelatih dalam empat tahun ke belakang.
Dengan skuad yang tidak selalu mewah, ia mampu mempersembahkan prestasi konsisten, dari gelar domestik hingga menembus final Eropa.