Ia pun memperingatkan pentingnya menjauhi praktik intimidatif dan politisasi jabatan dalam tubuh organisasi.“PGRI organisasi unitaristik, independen, dan non-partisan,” katanya.
Selain itu, ia turut mengapresiasi konsistensi kultur organisasi PGRI Kota Tasikmalaya yang lebih memilih pemimpin dari kalangan guru dan kepala sekolah.
“Sosok Mr Yo itu seperti kuda yang berlari kencang dalam menjalankan roda kehidupan, baik lembaga maupun pribadi. Terbukti sekarang, usia masih muda tapi prestasi sudah banyak. Beliau cerdas, bukan hanya akademik, tapi juga sosial, spiritual, emosional. Memang sukses tidak cukup dengan pintar, tapi multi kecerdasan yang harus balance. Jangan melihat dari kelemahan, karena semua orang punya kelemahan, tapi cari kelebihan dari yang lebih,” sambungnya.
Baca Juga:Kemenag Kota Tasikmalaya Minta Infak ke Guru Madrasah, Kasi Penmad: Kita Tidak Memaksa!Sengketa PSU Tasikmalaya Tuntas, GAM Ajak Masyarakat Kawal Pemenangan Cecep-Asep!
Pemilihan Ketua PGRI yang digelar setiap lima tahun sekali ini diperkirakan akan menjadi ajang yang penuh dinamika. Meski persaingan terasa kian tajam, Mr Yo hadir dengan pendekatan yang berbeda.
Ia membawa gagasan “New PGRI: Ngahiji, Ngabakti, Ngabukti” sebagai konsep utama. Gagasan tersebut direalisasikan lewat langkah nyata dengan merangkul semua jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA, serta mendorong keterlibatan perempuan hingga hampir 30 persen dalam struktur kepengurusan.
Dengan semangat “Maju Bersama Hebat Semua,” Mr Yo menawarkan model kepemimpinan yang kolaboratif dan inklusif. Susunan kepemimpinannya dikenal sebagai “Paket Komplit,” terdiri dari dirinya sebagai calon ketua (F1) dan empat calon wakil ketua (F2) yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan: Nana Hermawan SPd MMPd, Abdul Falah SAg MpdI, Drs Tatan Kurniawan, dan Siti Hunaenah SPd.
Dalam pernyataannya, Mr Yo mengungkapkan visinya untuk membentuk New PGRI yang berlandaskan pada tiga nilai utama: Ngahiji (menyatukan semua guru dari berbagai jenjang), Ngabakti (mengabdi kepada negara melalui PGRI), dan Ngabukti (membuktikan PGRI sebagai organisasi yang dicintai dan dipercaya oleh para guru).
“Ngabdi kalawan ikhlas, jujur, sareng tanggung jawab (mengabdi ikhlas, jujur, dan tanggung jawab),” ucap Mr Yo dalam rilisnya.
Ia juga menegaskan pentingnya PGRI sebagai garda depan untuk kesuksesan guru dan anak bangsa.“Sukses PGRI, Sukses Guru Indonesia dan Sukses Anak Indonesia, anak anu cageur, bageur, bener, pinter, jeung singer sesuai Konsep Gapura Panca Waluya yang sedang digongkan Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi (KDM),” pungkasnya. (rilis)