Jelang Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya, Cecep-Nana Diprediksi Head to Head, Ada Kuda Hitamnya?

Kandidat ketua PGRI Kota Tasikmalaya
Cecep Susilawan dan Nana Hermawan
0 Komentar

Ia menegaskan bahwa dalam AD/ART PGRI tidak dikenal istilah “paket kandidat”, meskipun dalam praktiknya kemungkinan koalisi atau kesepakatan di belakang layar tidak bisa dihindari.

“AD/ART tidak mengenal istilah paket. Itu paket bahasa meureun pantes lamun abdi F1, hayang meuren F2 ge kudu menang,” katanya sambil tersenyum.

Namun ia mengingatkan bahwa proses pemilihan tidak boleh dicederai oleh tindakan pragmatis seperti politik uang terselubung atau penggiringan opini melalui fasilitas tertentu.

Baca Juga:Kemenag Kota Tasikmalaya Minta Infak ke Guru Madrasah, Kasi Penmad: Kita Tidak Memaksa!Sengketa PSU Tasikmalaya Tuntas, GAM Ajak Masyarakat Kawal Pemenangan Cecep-Asep!

“Jangan dicederai masalah itu. Biarkan kaum guru sebagai kaum intelektual yang sudah punya pilihan. Kita bukan masyarakat kelas gurem,” tegasnya.

Pudin mengajak seluruh peserta konferensi untuk kembali kepada semangat kolegial dan musyawarah mufakat sebagaimana yang diamanatkan dalam AD/ART PGRI.

“PGRI itu dibesarkan oleh musyawarah untuk mufakat, bukan seperti pilkada atau pemilu. Kalau tidak tercapai mufakat, barulah voting. Itu di ayat kedua,” tutupnya.

Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya dijadwalkan berlangsung Sabtu, (31/5/2025) di Hotel Horison Tasikmalaya.

Agenda utama yang dinanti adalah pemilihan ketua baru untuk periode berikutnya, yang diprediksi akan berlangsung dinamis, penuh strategi, namun diharapkan tetap dalam koridor demokratis dan bermartabat. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar