TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus dugaan penipuan dana hibah fiktif Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2022 terus menyeruak ke permukaan. Kini, sejumlah pihak yayasan dan pesantren di Kabupaten Tasikmalaya mulai angkat bicara dan mengaku turut menjadi korban.
Salah satunya adalah Pimpinan Yayasan Al-Mubarok Insani, H Dadang. Ia mengungkapkan bahwa yayasannya menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku bisa mencairkan dana hibah pemerintah.
“Awalnya saya ditawari terus sama orang yang dikenal dengan namanya Pak Yadi yang mengaku dari perusahaan yang bisa menjadi fasilitator mencairkan dana hibah,” kata Dadang kepada Radar.
Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Kembali Raih Opini WTP Kesembilan Berturut-Turut dari BPKCara Naik dan Turun Motor dengan Aman, Panduan Lengkap untuk Penumpang
Dadang menyebutkan bahwa sosok yang mengaku bernama Yadi itu mengklaim berasal dari PT INA atau mengatasnamakan perusahaan yang bisa mencairkan bantuan hibah. Akibat tawaran tersebut, pihak yayasan harus merugi hingga ratusan juta rupiah.
“Saya mengalami kerugian, uang yang diberikan untuk mengurus persyaratan hibah Rp 170 jutaan,” ungkap dia.
Oknum tersebut, lanjut Dadang, menjanjikan pencairan dana hibah senilai Rp 720 juta yang akan digunakan untuk pembelian lahan dan pembangunan gedung sekolah.
Selain itu, pihaknya juga dijanjikan bantuan hibah senilai Rp 1,7 miliar untuk pemeliharaan sapi. Namun, hingga kini dana tersebut tak kunjung cair dan tidak pernah diterima pihak yayasan.
Menanggapi kasus ini, Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam MSi, mengimbau agar seluruh lembaga, termasuk pesantren, lebih waspada dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming bantuan dari pihak yang tidak jelas.
“Kami menghimbau agar tidak terlalu cepat percaya terhadap rayuan oknum yang menjanjikan bisa membantu mencairkan bantuan hibah dan semacamnya,” kata KH Atam.
Ia pun mengingatkan pentingnya ketelitian sebelum mempercayai orang atau pihak yang menawarkan bantuan dana hibah.
Baca Juga:Cerita Dibalik Tiga Kendaraan Operasional Pemkot Tasikmalaya: Ulah Birokrat yang Cari Muka!Sekda Menganggarkan, Sekda yang Membantah, Mobdin Bisa Dipakai Dharma Wanita dan PKK!
“Semoga kita semua terjaga dari tipuan-tipuan mereka,” imbaunya. (Diki Setiawan)