Pada hari yang sama, longsor juga melanda Kampung Pengkolan Jaya, Desa Cibalanarik, Kecamatan Tanjungjaya. Pergerakan tanah di wilayah ini mengakibatkan rusaknya dapur dan kamar mandi milik dua rumah warga, yaitu milik Ahmad Somantri dan Asep Somantri, yang terbawa longsor.
Dua kepala keluarga yang terdiri dari delapan jiwa harus mengungsi untuk menghindari risiko lebih lanjut.
Kepala Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, Jajang Muharam, menyampaikan bahwa pergerakan tanah masih terus terjadi. Ia mengungkapkan bahwa lima rumah warga telah terdampak langsung, dan total 16 jiwa harus mengungsi karena rumah mereka dianggap sangat berbahaya untuk dihuni.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
“Pergerakan tanah sudah mencapai jarak dua meter dan rumah-rumah tersebut sangat rentan ambruk. Sebagai upaya mengurangi risiko, warga dipindahkan sementara ke rumah kerabat mereka,” bebernya.
Jajang juga berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah dan pengkajian teknis terkait langkah-langkah mitigasi, termasuk kemungkinan relokasi.
“Perhatian dari pemerintah sangat dibutuhkan, baik untuk bantuan langsung maupun kajian teknis. Jika diperlukan relokasi, kami berharap hal itu segera dipertimbangkan,” ujar Jajang.
Bencana ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan upaya mitigasi bencana untuk mencegah lebih banyak kerugian di masa depan. (ujg)