Cuaca Ekstrem Bikin Waswas, Bencana Alam Terus Terjadi di Beberapa Wilayah Kabupaten Tasikmalaya

Longsor Kecamatan Jatiwaras
Tagana Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan lokasi longsor yang menimpa warga di Kecamatan Jatiwaras, Sabtu 24 Mei 2025. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Tasikmalaya mengalami serangkaian bencana alam yang cukup parah akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Bencana ini memicu pergerakan tanah dan tanah longsor di beberapa kecamatan, yang menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan rumah warga. Kecamatan yang paling terdampak adalah Jatiwaras, Sukaraja, dan Tanjungjaya.

Ketua Forum Komunikasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetiya, menyampaikan bahwa bencana ini menunjukkan meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi, khususnya di kawasan perbukitan.

Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya

“Kami menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi,” bebernya kepada Radar, Senin 26 Mei 2025.

Salah satu peristiwa yang terjadi adalah di Desa Sukakerta, Kecamatan Jatiwaras, di mana hujan deras mengakibatkan tanah di sekitar pemukiman menjadi tidak stabil. Dampaknya, dua rumah mengalami kerusakan berat, satu rumah rusak sedang, dan lima rumah lainnya terancam.

Meski tidak ada korban jiwa, kata dia, tujuh kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara beberapa di antaranya tinggal di rumah saudaranya.

Peristiwa berikutnya terjadi pada Sabtu, 24 Mei 2025, di tiga kampung di Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, yaitu Kampung Bojongsirna, Kampung Cimanggu, dan Kampung Pengkolan Angres. Hujan deras menyebabkan aliran air menghancurkan benteng penahan tanah dan merusak tujuh rumah, satu di antaranya tidak bisa dihuni.

Selain itu, longsoran tanah juga terjadi di Kampung Patra, Desa Sirnajaya, yang memutus akses jalan penghubung antara Citatah dan Warung Bungur. Jalan penghubung Sukaraja–Cibalong turut rusak parah, sementara satu rumah warga juga rusak berat.

Kemudian di Kampung Puskesmas Sukaraja, Desa Sukapura, benteng penahan tanah tidak mampu menahan tekanan air dan tanah yang bergerak, menyebabkan robohnya struktur tersebut dan menimpa Gedung Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas Sukaraja serta sebuah rumah warga.

Tim gabungan dari Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Polsek Sukaraja, Babinsa, aparatur desa, serta masyarakat sekitar segera bergerak untuk membersihkan puing-puing longsoran dan mengamankan harta benda milik warga yang terdampak.

0 Komentar