Antisipasi Demam Berdarah, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Minta Masyarakat Perhatikan Kebersihan Lingkungan

demam berdarah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Hj Leli Yuliani MM. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Musim hujan yang diprediksi akan terus berlangsung di Kabupaten Garut membawa dampak signifikan, terutama pada peningkatan jumlah genangan air.

Sejak beberapa waktu lalu, wilayah Kabupaten Garut terus diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, terutama pada siang hingga malam hari.

Kondisi ini tentu meningkatkan risiko berkembang biaknya nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah (DBD).

Baca Juga:Progres Pembebasan Lahan Tol Getaci di Garut Hampir Capai 50 Persen, Selanjutnya Apa?Rekomendasi Glamping Camp di Garut: Staycation Glamor Camping dengan View Gunung Guntur yang Bikin Betah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Hj Leli Yuliani MM, menjelaskan, cuaca hujan menjadi salah satu faktor utama yang mendukung perkembangbiakan jentik nyamuk penyebab DBD.

Ia menambahkan, dengan kondisi cuaca yang cenderung lebih lama hujan, potensi penyebaran penyakit ini juga semakin besar.

Meskipun kasus DBD tahun ini hampir setara dengan tahun sebelumnya, ia menyebutkan bahwa banyak kasus yang berhasil ditangani dan banyak warga yang berhasil diselamatkan.

”Masyarakat harus peduli dengan lingkungannya,” ungkapnya, Minggu, 25 Mei 2025.

Menurutnya, DBD sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan, bukan hanya soal kebersihan, namun juga mengenai pencegahan genangan air yang menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk tidak membiarkan genangan air tetap ada di sekitar rumah atau tempat lainnya yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Lebih lanjut, Leli mengimbau masyarakat untuk lebih aktif membersihkan genangan air yang ada di lingkungan mereka.

Beberapa tempat yang perlu diperhatikan adalah kaleng bekas, ban bekas, pot bunga, dan tempat penampungan air yang tidak tertutup dengan baik.

Baca Juga:Garut Menaikkan Target Kunjungan Wisatawan di 2025 Jadi 3,6 Juta, Potensi Masih Terbuka LebarPersigar Garut Berambisi Menjadi PT, Pembeli Dicari, Siapa yang Berminat?

Semua tempat tersebut berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk jika tidak dibersihkan secara rutin.

Tak hanya itu, gantungan atau tumpukan pakaian juga bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk, sehingga harus dihindari.

Selain itu, Leli mengungkapkan bahwa Dinas Kesehatan telah mengimplementasikan gerakan untuk memantau keberadaan jentik nyamuk di setiap sekolah.

Setiap sekolah kini memiliki petugas atau pengawas yang bertugas untuk mengamati kemungkinan adanya jentik nyamuk di sekitar area sekolah.

”Itu kan sederhana tapi berdampak,” jelasnya.

Meskipun upaya preventif tersebut terus dilakukan, Leli menyatakan, dirinya belum dapat memastikan secara tepat jumlah kasus DBD yang terjadi saat ini.

0 Komentar