“Gak ada salahnya public figure menjalin hubungan, that’s fine!” ungkap Boy memberikan dukungan
Boy penasaran gimana cerita mereka bisa berhubungan dekat.
“Sebenernya orang mikrnya di Top 5, kan terjadinya, karena mungkin orangnya makin dikit, sebenarnya enggak, itu dari awal Showcase” pengakuan Shabrina
“Oh beneran dari awal showcase udah deket?” Boy cukup terkejut
Shabrina pun mengisahkan, bagaimana penampilan awalnya yang identik dengan pakaian serba hitam dan riasan bold sempat membuat peserta lain merasa segan untuk menyapanya.
Baca Juga:Bakal Kocak Abis! GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, Film Komedi Garapan Monty Tiwa, Segera Tayang di Bioskop! Cek SinopsisBad Genius, Remake dari Film Thailand: Kecerdasan yang Dipertaruhkan! Simak Yuk Sinopsisnya!
Namun, Fajar justru menjadi satu-satunya orang yang berani memulai percakapan dengannya.
Boy pun kembali menggali kisah cinlok Shabrina dan Fajar karena penasaran.
“Jadi tuh kan dulu aku selalu dengan baju item-item, trus make up aku bold awal-awal elim audisi, nah gitu, jadi orang-orang tuh rata-rata gak berani negur aku, gak berani nyapa,” ungkapnya.
“Tapi satu-satunya orang yang tengil banget berani negor aku adalah Fajar, dia berani negor aku dari pertama ketemu,” Shabrina bercerita dengan antusias.
Salah satu momen yang diingat Shabrina adalah saat Fajar tanpa ragu menduduki sofa belakang yang biasanya ia gunakan sendiri.
Keberanian Fajar saat itu sempat membuatnya heran, sekaligus mulai membuka hatinya.
Ia juga membagikan kenangan ketika Fajar tiba-tiba menepuk kepalanya dan menyemangatinya agar tidak grogi jelang giliran tampil.
Sikap tengil nan perhatian itu menjadi awal dari kedekatan mereka.
Baca Juga:Ini Dia 7 Destinasi Wisata Alam di Banjar, Cocok Buat Ngadem dan Healing dari Penat!Sinopsis Jodoh 3 Bujang: Diangkat dari Kisah Nyata Pernikahan Kembar di Makassar, Segera Tayang di Bioskop!
“Trus aku tuh selalu punya sofa kursi sendiri di paling belakang, dan event aku belum dateng, anak-anak tuh udah notice di kursi orang entah siapapun perempuan berbaju item itu akan duduk di situ, jadi mereka gak berani dudukin” lanjut Shabrina bercerita dengan santai.
“Nah tapi si Fajri ini satu kayak dia bodo amat, duduk di situ dengan menggunakan bantal aku, dan itu yang kayak, kok dia berani ya gitu ya di pemikiran aku” ungkap Shabrina
“Trus suatu malam kita lagi nunggu antrean, elim gitu aku lagi tidur, trus dia geplak kepala aka gini, trus dia gini Kenapa kak? Kak grogi ya, tenang aja kak, suara kakak itu gak banyak orang yang punya sama kayak aku” sambil terkekeh Shabrina menceritakan kisahnya.