CIAMIS, RADARTASIK.ID – Belum adanya kepastian mengenai pencairan dana tabungan di Baitul Maal Wa Tanwil (BMT) Miftahussalam Handapherang turut berdampak pada salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah tersebut.
Sekolah tersebut diketahui masih memiliki tabungan siswa senilai sekitar Rp40 juta yang hingga kini belum dapat dicairkan.
Menurut keterangan dua guru SDN Handapherang, Yeni dan Lia, sekolah mereka sempat menabungkan dana siswa di BMT Miftahussalam Handapherang.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
Namun, ketidakmampuan pihak BMT mencairkan dana tersebut telah menimbulkan kebingungan di kalangan para guru.
“Padahal, uang yang ditabung berasal dari tabungan siswa, sehingga pihak sekolah harus memastikan dana tersebut tersedia saat dibutuhkan,” ujarnya kepada Radar, Jumat 23 Mei 2025.
Mereka menjelaskan bahwa pada awal munculnya kasus ini, sejumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) terpaksa mengumpulkan dana talangan hingga jutaan rupiah untuk menutupi pembagian tabungan siswa.
“Langkah ini dilakukan agar hak siswa tetap terpenuhi meski dana di BMT belum bisa dicairkan,” bebernya.
Bahkan, kepala sekolah yang sebelumnya berupaya memperjuangkan pencairan tabungan tersebut telah pensiun pada Oktober 2024. Namun, dana sekolah sebesar Rp40 juta masih tertahan di BMT Miftahussalam Handapherang.
“Pihak sekolah telah berulang kali mendatangi BMT, tetapi upaya mereka belum membuahkan hasil,” jelasnya.
Menyikapi hal ini, sekolah akhirnya memutuskan untuk memindahkan tabungan siswa ke bank lain guna menghindari masalah serupa di masa depan.
Baca Juga:Komisi II Bersih-Bersih Gebu, Kompleks Setda Kabupaten Tasikmalaya Harus Bersih dan Tertata RapiVillarreal vs Osasuna di Liga Spanyol: Perebutan Tiket Liga Champions
“Saat ini, dana siswa sudah dialihkan ke Bank bjb sebagai langkah antisipasi,” kata dia, menjelaskan. (riz)