TPT Ambrol Saat Zikir Subuh di Kota Tasikmalaya, Satu Keluarga Harus Mengungsi

Bencana alam longsor tasikmalaya, zikir subuh, cuaca hujan
Petugas BPBD melakukan penanggulangan longsor yang mengakibatkan TPT ambrol di Kampung Cihejo Kelurahan Cibunigeulis Kecamatan Bungursari, Rabu (21/5/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tanah longsor membuat Tembok penahan Tebing (TPT) ambrol di Kecamatan Bungursari ambrol dan merusak bangunan madrasah, Rabu (21/5/2025). Satu keluarga juga harus mengungsi karena posisinya sudah berada di ujung tebing.

Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Tasikmalaya sejak malam hari menimbulkan beberapa bencana alam. Termasuk longsor yang terjadi di Kampung Cihejo Kelurahan Cibunigeulis sekitar pukul 04.50 WIB.

Salah seorang warga, Warju (50) mengatakan bahwa saat kejadian warga baru usai salat subuh di masjid yang jaraknya hanya sekitar 5 meter dari lokasi. Saat sedang berzikir, terdengar gemuruh di tengah suara hujan yang masih turun. “Pas dicek keluar ternyata longsor,” ungkapnya kepada Radar.

Baca Juga:79 Juru Parkir Liar di Tasikmalaya Dikumpulkan Polisi, Sebagai Antisipasi Aksi PremanismeRp 1,5 Miliar Untuk PJU Di Kota Tasikmalaya, Akan Ada Pemasangan Baru di 107 Titi

Longsor dan TPT ambrol itu menutupi akses jalan gang di samping masjid tersebut. Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang sedang melintas di lokasi. “Kalau saja ada yang lagi lewat, enggak kebayang,” ucapnya.

Pengurus musala, Rohili (50) kaget saat mendengar suara gemuruh dari longsor. Dia sempat khawatir yang longsor itu tebing di dekat rumahnya yang memang posisinya juga cukup dekat. “Saya kira yang rumah saya,” ucapnya.

Diperkirakan, tebing yang longsor dengan TPT yang ambrol itu memiliki ketinggian 10 meter. Lebaran tebing longsor kurang lebih sepanjang 15 meter.

Meskipun tidak ada korban, material longsor berupa tanah dan TPT menghantam tembok madrasah di bawahnya. Meskipun tidak sampai jebol, namun tebok tempat ibadah itu mengalami kerusakan. “Temboknya sampai retak dan tanah sebagian masuk ke madrasah,” katanya.

Di sisi atas tebing yang longsor terdapat rumah milik Odik (40) yang posisinya sudah menempel di bibir jurang. Saat kejadian Odik sempat panik lalu mengamankan diri bersama anak dan istrinya ke luar. “Terdengar dua kali longsoran, langsung kami keluar,” ujarnya.

Menyadari bahaya, Odik pun mengeluarkan barang-barang di rumahnya dan berencana mengungsi sementara ke rumah saudaranya. Pasalnya dia khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. “Sebagian barang masih ada di rumah, rencana mau tinggal di tempat saudara dulu,” katanya.

0 Komentar