“Dari data tersebut kelompok balita ada di Kampung Mekarsari sebanyak 52 jiwa dan di Kampung Cicalung sebanyak 17 jiwa. Sementara lansia diantaranya di Kampung Hegarsari ada 100 jiwa dan Kampung Bojongsoban ada 431 jiwa,” terang Jembar.
Kepala Desa Tanjungsari, Amas, menyebutkan bahwa taksiran kerugian akibat banjir ini mencapai sekitar Rp900 juta. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Upaya penanganan telah dilakukan oleh pemerintah desa, kabupaten, dan provinsi yang berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kepolisian, TNI, dan Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) kecamatan. Pemerintah juga telah melaporkan kondisi ini kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk meninjau klep otomatis, khususnya di wilayah Irtawi Kampung Bojongsoban.
Baca Juga:Sekda Menganggarkan, Sekda yang Membantah, Mobdin Bisa Dipakai Dharma Wanita dan PKK!Pejabat Eselon III Jadi Plt Kadis Berpotensi Timbulkan Kerugian Negara!
Langkah lainnya meliputi perbaikan kebocoran tembok tanggul parapet sungai Citanduy dan Cikidang, serta pemantauan permukiman warga. Selain itu, masyarakat juga diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir susulan.
“Kebutuhan korban bencana alam banjir yang diperlukan dan sangat mendesak, yaitu pemenuhan kebutuhan pangan dan sembako. Penyediaan sarana air bersih untuk minum, mandi dan cuci pakaian dan kebutuhan lainya,” tambah Amas.
Ia juga menekankan pentingnya pemeliharaan kesehatan untuk mencegah penyakit seperti gatal-gatal dan diare pasca banjir.
Empat Rumah Ambruk
Empat rumah warga dan satu kandang ternak ambruk akibat tertimpa tanah longsor di Kampung Cimpalarang Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu, Rabu (21/5/2025) siang. Tanah longsor terjadi sekitar pukul 12.15 siang akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kecamatan Salawu sehingga menyebabkan kerusakan parah terhadap rumah warga dan sembilan rumah lainnya terancam longsor susulan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor ini, namun kerugian materil yang dialami oleh warga yang rumah dan kandang ternaknya rusak diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
Kapolsek Salawu AKP H Dedi Darsono SH MH mengatakan Polsek Salawu telah mengambil langkah-langkah untuk menangani kejadian tanah longsor ini, bersama TNI, relawan bencana, desa dan kecamatan.
“Termasuk kami telah menerima laporan, anggota mendatangi TKP lokasi tanah longsor yang terjadi. Kami juga meminta keterangan saksi dan memberikan himbauan kepada warga untuk waspada ketika hujan,” kata Dedi.