Pep Guardiola Menangis di Laga Perpisahan Kevin De Bruyne di Etihad

Kevin De Bruyne
Kevin De Bruyne Foto: Tangkapan layar Instagram@mancity
0 Komentar

RADARTASIK.ID –Tangis haru mewarnai akhir pekan di Etihad untuk melepas Kevin De Bruyne, salah satu pemain terbaik Manchester City selama satu dekade terakhir.

De Bruyne merupakan ikon City yang menjalani laga perpisahan emosional di kandang saat timnya menang 3-0 atas Bournemouth sebelum meninggalkan klub.

Dalam laga tersebut, Stadion Etihad seolah menjadi panggung pribadi untuk De Bruyne.

Baca Juga:Intip Formasi AS Roma Bersama Nuno Espirito Santo: Kuat Kuasai Bola, Jago Serangan BalikCardinale Pusing Tujuh Keliling, AC Milan Kehilangan Pendapatan Rp1,2 Triliun

Spanduk bertuliskan “Raja KDB”, nyanyian suporter, topeng wajah, hingga mahkota menghiasi tribun.

Semua yang dilakukan fans demi menghormati pemain yang telah mengukir sejarah luar biasa bersama City: 421 penampilan, 108 gol, dan 177 assist.

Gelar? Tak terhitung: enam Premier League, satu Liga Champions, hingga Piala Dunia Antarklub.

Sebelum laga, spanduk besar bertuliskan “King Kev” terbentang di tribun.

Seluruh stadion bahkan berdiri memberi penghormatan saat De Bruyne ditarik keluar pada menit ke-69 dan digantikan oleh Nico Gonzalez, yang kemudian mencetak gol ketiga.

Di pinggir lapangan, pelukan hangat dari Pep Guardiola menjadi momen yang menggetarkan.

Dua sosok yang saling mengangkat karier satu sama lain berpamitan dalam pelukan terakhir di Etihad.

Baca Juga:Jurgen Klopp Gagal ke AS Roma, Nama Nuno Espirito Jadi Kandidat TerkuatTak Cukup Andalkan Lukaku, Napoli Akan Gaet Bomber Tajam dan Jago Assist dari Kanada

Upacara dan Air Mata Pep

Usai peluit akhir berbunyi, lampu stadion dipadamkan. Layar besar menayangkan momen-momen terbaik De Bruyne bersama City, dari gol-gol indah hingga selebrasi juara.

Ia kembali ke lapangan, kali ini ditemani istri dan anak-anaknya diiringi lagu “Oh Kevin De Bruyne” menggema dari para penggemar.

Ucapan perpisahan mengalir dari nama-nama besar: Aguero, Fernandinho, Laporte, Sterling, Mahrez, dan lainnya.

Guardiola sendiri tak mampu menahan air mata saat menyaksikan salah satu pemain terbaik dalam sejarah klub itu melambaikan tangan untuk terakhir kalinya di kandang sendiri.

Dalam pidato perpisahannya , De Bruyne menyebut Manchester sebagai “rumah”, tempat di mana anak-anaknya lahir dan di mana ia telah membangun kehidupan selama satu dekade.

Ia mengakui bahwa awalnya tidak berniat tinggal lama, namun waktu, pencapaian, dan kebersamaan dengan klub membuatnya bertahan sepuluh tahun.

Ia mengenang perjalanan kariernya dengan penuh rasa syukur.

0 Komentar