RADARTASIK.ID – AC Milan tengah disorot tajam menyusul kegagalan total musim ini, yang dinilai sebagai akibat dari arah klub yang tak jelas.
Jurnalis Italia, Raimondo De Magistris, menyorot langsung empat sosok yang dianggapnya sebagai biang kerok kegagalan Milan yakni: Zlatan Ibrahimovic, Geoffrey Moncada, Giorgio Furlani, dan Jovan Kirovski.
Dalam kolom editorialnya di Tuttomercatoweb, ia menyebut mereka punya andil besar ikut “menenggelamkan masa depan Milan.”
Baca Juga:Pep Guardiola Menangis di Laga Perpisahan Kevin De Bruyne di EtihadIntip Formasi AS Roma Bersama Nuno Espirito Santo: Kuat Kuasai Bola, Jago Serangan Balik
Juranlis Italia itu menunjukkan bagaiman dengan satu laga tersisa, Milan sudah kehilangan segalanya: gagal di Coppa Italia, tersingkir sejak playoff Liga Champions, dan kini sangat mustahil untuk sekedar lolos ke Liga Konferensi.
Satu-satunya momen manis hanyalah gelar Supercoppa Italia yang menjadi secercah cahaya di musim yang kelam.
Gawatnya, kekacauan tak berhenti di tim utama. Proyek Milan Futuro—tim U-23 yang baru diluncurkan musim ini—justru terdegradasi ke Serie D alias level amatir.
“Milan dan sepak bola amatir dalam satu kalimat saja sudah cukup membuat bulu kuduk berdiri,” tulis De Magistris.
Milan Futuro awalnya digadang-gadang sebagai fondasi masa depan klub. Tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Proyek yang menelan dana 15 juta euro ini tak punya arah.
Pemecatan Ignazio Abate, penunjukan Kirovski—eks direktur LA Galaxy yang tak punya pengalaman di sepak bola Italia—hingga pilihan pelatih yang lebih akomodatif ketimbang kapabel, jadi bukti ketidakseriusan manajemen.
Daniele Bonera yang sempat menjabat pelatih, baru dicopot pada akhir Februari setelah performa jeblok.
Baca Juga:Cardinale Pusing Tujuh Keliling, AC Milan Kehilangan Pendapatan Rp1,2 TriliunJurgen Klopp Gagal ke AS Roma, Nama Nuno Espirito Jadi Kandidat Terkuat
Massimo Oddo kemudian datang sebagai penyelamat, tapi saat menghadapi laga play-off, ia harus kehilangan pemain kunci seperti Jimenez, Camarda, dan Liberali karena masalah administratif.
Sebuah situasi yang mencerminkan buruknya koordinasi internal klub.
Usai terjun ke Serie D, Moncada sempat berkata bahwa tak penting bermain di Serie C atau D, yang penting adalah mencetak pemain.
Ucapan Moncada langsung ditanggapi dengan sinis oleh De Magistris: “Benarkah sama saja? Tentu tidak.”
Menurutnya, gagalnya proyek Milan Futuro terjadi akibat dari ketidaktahuan dan ketidakpedulian orang-orang di balik proyek ini.