“Mendesak agar pemerintah fokus mengentaskan kemiskinan. Mendesak pemerintah serius dalam peningkatan PAD, baik dari sektor reklame, restoran, hingga parkir di Kota Tasikmalaya. Mendesak peningkatan pelayanan publik, baik di rumah sakit maupun di setiap SKPD. Mendesak untuk segera menangani permasalahan pendidikan, khususnya sekolah-sekolah terdampak seperti di wilayah Ciangir dan sekolah rusak lainnya. Dan yang terakhir, kami mendesak agar pemerintah melibatkan unsur pentahelix dalam program-program yang menyentuh masyarakat luas,” lengkapnya.
Viman Absen, Diky Dihadang
Dalam aksi itu, mahasiswa berharap dapat bertemu langsung dengan Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan. Namun, saat aksi berlangsung, ia sedang berada di Jakarta untuk menghadiri acara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Tinggalah Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, yang berada di kantor. Ia sempat muncul di hadapan massa aksi dan bersiap berbicara lewat pengeras suara, tetapi massa menolak. Mereka justru meminta Diky dan seluruh kepala dinas untuk berkeliling Kota Tasikmalaya, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas kinerja yang dinilai buruk.
Baca Juga:Sekda Menganggarkan, Sekda yang Membantah, Mobdin Bisa Dipakai Dharma Wanita dan PKK!Pejabat Eselon III Jadi Plt Kadis Berpotensi Timbulkan Kerugian Negara!
“Saya akan naik ke atas, nggak apa-apa. Kita keliling bismillah,” ungkap Diky.
Namun hal itu gagal dilakukan, lantaran HMI ingin seluruh kepala dinas dihadirkan dan ikut diarak untuk juga menyatakan permintaan maaf mereka. Setelah berdialog, Diky dan jajaran Pemkot masuk ke halaman Bale kota meninggalkan massa aksi dan tidak pernah kembali menemui mereka. (Ayu Sabrina)