3. Tanggapi Seolah Itu Ditujukan Kepada Orang yang Kamu Sayangi
Bayangkan jika suara negatif itu diucapkan kepada sahabatmu. Apakah kamu akan diam saja? Tentu tidak. Kamu akan membelanya, menegaskan bahwa ia berharga, dan meyakinkannya bahwa semua ucapan buruk itu tidak benar.
Maka, perlakukan dirimu sendiri seperti kamu memperlakukan sahabatmu: dengan empati dan perlindungan. Ubah suara hati yang kasar menjadi belaian kata yang lembut dan penuh kasih.
4. Bangun Kebiasaan Memberi Afirmasi Positif kepada Diri Sendiri
Jadikan afirmasi positif sebagai kebiasaan harian. Ungkapkan kalimat seperti “Aku mampu,” “Aku cukup,” atau “Aku berharga” kepada diri sendiri setidaknya sekali dalam sehari.
Baca Juga:Sinopsis Film Elio: Petualangan Antariksa Penuh Imajinasi dari Disney, Segera Tayang di Bioskop!Bioskop TransTV Hollow Point: Ketegangan di Perbatasan Tayang Malam Ini di TransTV
Ini bukanlah bentuk penipuan diri, melainkan cara untuk membangunkan sisi tangguh dalam dirimu yang tertidur karena terlalu lama dihantam suara negatif.
Semakin sering kamu mengatakannya, semakin kuat pesan itu tertanam di alam bawah sadarmu.
Sebagai penutup, renungkan kutipan dari Edmons Mbika yang menyatakan bahwa pembicaraan diri yang positif secara konsisten adalah salah satu hadiah terbesar yang bisa kita berikan pada pikiran bawah sadar kita.
“Consistent positive self-talk is unquestionably one of the greatest gifts to one’s subconcious mind” – Edmons Mbika
Sudah saatnya kamu menjadi sahabat terbaik bagi dirimu sendiri. Jangan biarkan suara dalam kepalamu menjadi penjara — biarkan ia menjadi jembatan menuju versi dirimu yang lebih kuat, lebih damai, dan lebih mencintai.***