TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Meninggalnya Nur Azis yang jenazahnya ditemukan hanyut di sungai Cimulu masih menjadi misteri. Meskipun keluarga menolak autopsi, polisi tetap menyelidiki kasus tersebut.
Sebagaimana diketahui, identitas dari jenazah pria yang ditemukan hanyut di sungai Cimulu sudah terungkap. Dia adalah Nur Azis, warga Kecamatan Cibeureum yang bekerja di perusahaan mitra perbankan.
Pihak keluarga pun sudah mendatangi Kamar Mayat RSUD dr Soekardjo dan mengambil jenazah Nur Azis. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya di Sodong Hilir Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga:Tiga Kasus Kejahatan Jalanan Kota Tasikmalaya Gara-Gara Tersinggung, Satu Korban Hilang NyawaUang Palsu! 395 Lembar Pecahan 100 Ribu Dibanderol Seharga Rp 5 Juta, Polres Tasikmalaya Kota Bidik Pabriknya
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Saputra mengonfirmasi bahwa identitas jenazah sudah teridentifikasi. Keluarga juga sudah membawa jenazah almarhum untuk dikebumikan. “Sudah teridentifikasi, dan sudah kita serahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Hasil visum, pihaknya tidak mendapati luka-luka pada jenazah yang mengarah kepada kekerasan. “Untuk sementara tanda-tanda penganiayaan tidak ada,” ucapnya.
Kendati demikian, polisi masih menyelidiki bagaimana tubuh jenazah Nur Azis bisa berada di sungai Cimulu. Beberapa informasi pun terus dikumpulkan guna menemukan titik terang. “Itu masih dalam pendalaman dan penyelidikan kita,” katanya.
Dari informasi yang dihimpun, Nur Azis bekerja di mitra jasa perbankan yang berkantor di wilayah Bojong Kecamatan Cipedes. Pada Sabtu dini hari (17/5/2025) dia masih terlihat oleh rekan-rekannya meninggalkan tempat kerja.
Diberitakan sebelumnya, Jenazah ditemukan mengambang terbawa arus sungai Cimulu yang membatasi wilayah Ampera Kecamatan Cipedes dan Argasari Kecamatan Cihideung, Minggu siang (18//5/2025). Hal itu pun menggegerkan warga setempat yang sedang beraktivitas di sekitar sungai.
Hal itu diketahui sekitar pukul 13.00 Kota Tasikmalaya tengah diguyur hujan. Sejumlah warga berteriak soal adanya tubuh manusia yang mengambang terbawa arus sungai.
Beberapa warga pun secara spontan berupaya mengevakuasi tubuh tersebut ke daratan. Supaya jenazah tersebut tidak hanyut semakin jauh terbawa aliran sungai.(rangga jatnika)