“Itu sudah dianggarkan di tahun 2025, untuk pejabat Sekretaris Daerah, dan peruntukannya jelas untuk keperluan operasional kelembagaan. Mobil itu bukan untuk pribadi,” tegas Asep.
Ia menjelaskan bahwa kendaraan tersebut dapat digunakan secara fleksibel untuk mendukung berbagai kegiatan resmi pemerintah daerah, termasuk untuk tamu, serta kegiatan organisasi seperti Dharma Wanita yang diketuai isteri wali kota dan TP PKK yang diketuai isteri wakil wali kota.
“Kalau ada kegiatan seperti Dharma Wanita, PKK, atau kedatangan tamu, ya difasilitasi dengan kendaraan operasional ini. Tapi penggunaannya tetap dalam lingkup kebutuhan pemerintahan,” tambahnya.
Baca Juga:Tingkatkan Kecintaan pada Akuntansi, Universitas Mayasari Bakti Laksanakan LCTA dan Siapkan Ratusan BeasiswaHistori Batu Andesit di Depan Masjid Agung Tasikmalaya: Dibangun Rp 12,5 Miliar, Dibongkar Lagi Rp 400 Juta!
Asep juga mengungkapkan bahwa saat ini dirinya masih menggunakan kendaraan dinas lama, yakni mobil yang sebelumnya digunakan saat menjabat sebagai Kepala BPKAD.
“Saya masih pakai kendaraan lama. Mobil yang baru itu ya disiapkan untuk kebutuhan Sekretariat Daerah secara umum,” katanya.
Asep juga menyampaikan bahwa di sisi lain, Wali Kota dan Wakil Wali Kota justru mengalihkan anggaran mobil dinas mereka untuk pengadaan tiga unit dumptruck sebagai bentuk dukungan terhadap layanan kebersihan kota.
“Pengadaan mobil untuk Pak Wali dan Pak Wakil malah dialihkan untuk membeli dumptruck. Itu bagian dari komitmen efisiensi,” jelas Asep.Diberitakan sebelumnya, Pemkot Tasikmalaya melakukan pengadaan tiga unit kendaraan dinas dengan spesifikasi All New Kijang Innova Zenix tahun 2025, dengan harga satuan berkisar antara Rp473 juta hingga Rp625 juta.
(Ayu Sabrina)