Lebih dari sekadar dukungan kepada klub, romanisme mencakup mengakar dalam sejarah dan jiwa kota Roma.
Pendukungnya tak hanya mencintai klub karena hasil pertandingan, tetapi karena nilai-nilai seperti kebanggaan lokal, loyalitas, perjuangan, dan warisan.
Bagi banyak Romanisti, romanisme adalah bagian dari siapa mereka—diturunkan dari generasi ke generasi sebagai warisan keluarga.
Baca Juga:AS Roma Pupuskan Harapan AC Milan Tampil di Eropa, Ranieri: Kami Bekerja Sebagai Satu TimGagal Manfaatkan Peluang Emas, Arnautovic Buat Scudetto Inter Melayang
Romanisme juga mencerminkan semangat mendukung klub meski tanpa banyak gelar. Ini bukan tentang menjadi yang terbaik di atas kertas, tapi tentang tetap setia dalam suka dan duka.
Ketika Curva Sud menulis, “Romanisme adalah cita-cita yang merangkul setiap generasi,” itu adalah bentuk penghormatan pada nilai kekal dalam mencintai Roma bukan karena menang, tapi karena ia adalah Roma.