Nasabah BMT Miftahussalam Handapherang Ciamis Siap Unjuk Rasa, Akan Segera Temui Bupati dan DPRD

BMT Handapherang Ciamis
Perwakilan nasabah BMT Miftahussalam Handapherang bertemu untuk musyawarah memperjuangkan uang tabungan kembali, Kamis (15/5/2025). (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – BMT Miftahussalam Handapherang kini menjadi perhatian publik di Kabupaten Ciamis. Pasalnya, dana nasabah yang mengendap di lembaga keuangan tersebut mencapai nilai fantastis, yaitu sekitar Rp7,4 miliar berdasarkan rekapitulasi sementara.

Situasi ini turut berdampak pada nasabah, terutama kalangan masyarakat kecil dan dunia pendidikan yang bergantung pada dana tersebut.

Daryaman, perwakilan nasabah BMT Handapherang, mengungkapkan bahwa upaya untuk meminta pengembalian dana tabungan terus dilakukan.

Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya

Kata dia, bersama nasabah lainnya aktif menjalin silaturahmi guna memperkuat suara kolektif. “Mayoritas nasabah berasal dari kalangan menengah ke bawah yang menabung untuk kebutuhan mendesak, sehingga pengembalian dana sangat krusial bagi mereka,” ungkapnya kepada Radar, Minggu 18 Mei 2025.

Hasil dari pertemuan tersebut, para nasabah berencana mengadakan audiensi dengan Bupati Ciamis dan DPRD. Selain itu, mereka juga akan melaporkan kasus ini ke Polres Ciamis, Gubernur Jawa Barat, hingga Kementerian Koperasi.

“Jika tidak ada kejelasan, aksi demonstrasi pun tidak akan terelakkan. Tujuannya jelas menuntut keadilan agar pengelola BMT segera memenuhi kewajibannya melunasi tabungan nasabah,” harapnya.

Sebelum langkah-langkah tersebut diambil, Pemerintah Kecamatan Cijeungjing dan Polsek setempat telah merespons dengan rencana mengumpulkan nasabah pada 29 Mei 2025.

Namun, belum diketahui apakah pertemuan itu akan melibatkan pengurus BMT atau hanya sebagai bentuk koordinasi antar-nasabah.

Daryaman menegaskan bahwa semua upaya ini dilakukan karena belum ada kepastian dari pihak pengelola BMT dalam mengembalikan dana nasabah.

“Harapannya, dengan tekanan dari berbagai pihak, masalah ini dapat segera diselesaikan tanpa perlu berlarut-larut,” pungkasnya. (riz)

0 Komentar