Para Guru di Kabupaten Garut Sepakat dengan Kebijakan yang Melarang Siswa Membawa Kendaraan ke Sekolah

Guru di Kabupaten Garut Sepakat dengan Kebijakan yang Melarang Siswa Membawa Kendaraan ke Sekolah
Anak-anak sekolah berjalan kaki di wilayah Jalan Samarang di Kabupaten Garut, Kamis pagi, 15 Mei 2025. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Para guru di Kabupaten Garut sepakat dengan kebijakan yang melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah. Apa dampaknya?

Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan kebijakan yang melarang pelajar yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk mengendarai sepeda motor ke sekolah.

Kebijakan ini tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 43/PK.03.04/KESRA yang ditujukan kepada seluruh satuan pendidikan di Jawa Barat.

Baca Juga:Siap-Siap! Uang Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Getaci Garut 2025 Akan Segera Dicarikan PKL di Jalan Merdeka Garut Tidak Akan Melawan Kebijakan Pembatasan Jam Operasional 

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menciptakan pendidikan yang berlandaskan pada konsep ”Gapura Panca.”

Kebijakan yang melarang pelajar membawa kendaraan ke sekolah tersebut mendapat sambutan positif dari para guru di Kabupaten Garut.

Mereka menyatakan dukungannya secara serius terhadap inisiatif tersebut.

Salah satunya adalah Riva Zulfa Fadhilah, seorang guru di SMP Insan Karim Qur’anic Boarding School, yang mengungkapkan apresiasinya terhadap kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi.

Menurut Riva, kebijakan ini sangat mendekatkan pemerintah kepada masyarakat dan memberikan solusi yang nyata.

Riva menambahkan, kebijakan larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah akan membawa manfaat besar bagi siswa.

”Ketika kebijakan itu dijalankan, kan anak-anak minimal kan jalan itu olahraga. Anak-anak jadi lebih sehat kuat fisiknya,” ujarnya baru-baru ini.

Riva menilai, saat ini banyak siswa yang terlalu sibuk bermain ponsel pintar, yang membuat mereka kurang bergerak.

Baca Juga:Prediksi Pakar, Stablecoin Akan Merombak Keuangan Tradisional dalam 5 TahunPara Pakar Memprediksi Bitcoin Bakal Jadi Kelas Aset Jika Syarat Ini Terpenuhi

Dengan adanya kebijakan ini, para siswa diharapkan akan lebih sering berjalan kaki ke sekolah, yang akan meningkatkan kebugaran fisik mereka.

Selain manfaat kesehatan, Riva juga melihat dampak positif kebijakan ini dalam mengurangi kepadatan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk di pagi hari.

Ia percaya, kebijakan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa tetapi juga bagi masyarakat luas, karena dapat mengurangi kemacetan dan memberikan dampak positif pada lingkungan.

Dukungan terhadap kebijakan ini juga datang dari Andika, seorang guru olahraga di SDN 1 Rancabango.

Andika menilai kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi ini sangat tepat, terutama mengingat banyaknya kecelakaan yang melibatkan anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor.

0 Komentar