GARUT, RADARTASIK.ID – Taman Wisata Alam Gunung Papandayan menjadi destinasi wisata paling populer di Kabupaten Garut selama libur panjang.
Salah satu momen yang paling banyak menyedot perhatian adalah libur panjang Hari Raya Waisak dan cuti bersama yang baru saja berlalu.
Selama periode ini, berbagai objek wisata di Kabupaten Garut mengalami lonjakan pengunjung, baik dari kalangan wisatawan lokal, nasional, maupun mancanegara.
Baca Juga:Para Guru di Kabupaten Garut Sepakat dengan Kebijakan yang Melarang Siswa Membawa Kendaraan ke SekolahSiap-Siap! Uang Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Getaci Garut 2025 Akan Segera Dicairkan
Kabupaten Garut memiliki beragam destinasi wisata yang menarik, mulai dari wisata pegunungan, air terjun, danau, wisata air panas, hingga wisata pantai yang tersebar di wilayah selatan Garut.
Keindahan alam yang dimiliki Garut menjadikannya sebagai tempat yang ideal untuk berlibur.
Tak mengherankan, saat liburan panjang, berbagai objek wisata di Garut dipadati oleh wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan merasakan suasana liburan yang berbeda.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Aam Pathulloh, menerangkan, selama libur panjang Hari Raya Waisak yang berlangsung dari 10-13 Mei 2025, sekitar 27 ribu wisatawan mengunjungi berbagai destinasi wisata di Garut.
Angka ini merupakan hasil survei dari 13 objek wisata yang ada di Kabupaten Garut.
Dari jumlah tersebut, Taman Wisata Alam Gunung Papandayan menjadi destinasi yang paling banyak dikunjungi, dengan total kunjungan mencapai 9.349 orang.
”Daya tarik alam yang luar biasa, akses yang relatif mudah, fasilitas yang memadai menjadi alasan utama tingginya kunjungan,” jelasnya, Minggu, 18 Mei 2025.
Baca Juga:Prediksi Pakar, Stablecoin Akan Merombak Keuangan Tradisional dalam 5 TahunPara Pakar Memprediksi Bitcoin Bakal Jadi Kelas Aset Jika Syarat Ini Terpenuhi
Di sisi lain, beberapa destinasi wisata lainnya, seperti Situ dan Candi Cangkuang, mencatatkan jumlah kunjungan yang lebih rendah, yakni hanya 502 orang.
Aam Pathulloh mengungkapkan, rendahnya jumlah pengunjung di lokasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya daya tarik wisata dan terbatasnya promosi digital yang mampu menjangkau wisatawan dari luar daerah.
Meskipun demikian, dia menyebut, kedua destinasi tersebut masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Faktor lain yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan adalah keberadaan event atau aktivitas yang mendukung.
Di Gunung Papandayan, wisatawan bisa menikmati berbagai aktivitas alam yang menarik, mulai dari pendakian hingga menikmati pemandangan alam yang mempesona.