TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebagai bentuk komitmen dalam membentengi generasi muda dari bahaya narkotika dan minuman keras (miras), ratusan siswa SMKN Bantarkalong mengikuti penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan yang digelar di Gedung Serbaguna (GSG) Batara SMKN Bantarkalong pada Sabtu, 17 Mei 2025 ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tasikmalaya dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya.
Kepala SMKN Bantarkalong Drs Agus Setiadi MSi menyambut positif inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran siswa sebagai generasi muda akan bahaya narkoba serta langkah-langkah pencegahannya.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
“Masa remaja merupakan fase rentan di mana rasa ingin tahu yang tinggi dapat mendorong seseorang untuk mencoba hal-hal berisiko, termasuk narkoba,” ujarnya, menjelaskan.
Agus menekankan pentingnya peran bersama dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba, khususnya di lingkungan sekolah.
“Siswa tidak selalu berada di bawah pengawasan sekolah, sehingga pembekalan pengetahuan ini diharapkan dapat menjadi tameng saat mereka berinteraksi di masyarakat,” ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, Agus berharap dapat menumbuhkan daya tangkal terhadap narkoba di kalangan siswa. Sekolah pun berkomitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak.
“Tujuannya adalah menciptakan lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika,” ujarnya.
Penyuluh Narkoba Ahli Pertama dari BNN Kota Tasikmalaya, Yeni Yuliani, SKM menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya preventif untuk meminimalisir peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
“Sosialisasi ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba, tetapi juga membekali siswa dengan pengetahuan untuk mengenali efek buruknya terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial,” ungkapnya.
Baca Juga:Komisi II Bersih-Bersih Gebu, Kompleks Setda Kabupaten Tasikmalaya Harus Bersih dan Tertata RapiVillarreal vs Osasuna di Liga Spanyol: Perebutan Tiket Liga Champions
Yeni menambahkan bahwa siswa juga didorong untuk menjadi agen perubahan dalam memerangi peredaran gelap narkoba.
“Mereka diajak untuk berperan aktif menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dari narkoba, termasuk berani menolak dan melaporkan jika menemukan kasus terkait,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa penanganan masalah narkoba memerlukan sinergi dari semua pihak, termasuk sekolah. Dengan menyasar institusi pendidikan, diharapkan terwujudnya generasi muda yang sehat, produktif, dan jauh dari jeratan narkoba. (obi)