Kematian sang ayah menjadi titik balik dalam hidup Fajar. Ia merasa kehilangan arah, namun dari situ pula keberaniannya untuk mengejar impian mulai tumbuh.
Fajar memutuskan untuk mengikuti passion sejatinya: memasak. Keputusan itu bukan bentuk penolakan terhadap harapan ayahnya, melainkan cara untuk menunjukkan bahwa ia bisa sukses dengan jalan yang ia pilih sendiri.
Fajar pun melanjutkan pendidikan kuliner di Mediterranean Bali, sebuah kampus pariwisata ternama di Denpasar.
Baca Juga:Gak Kaleng-Kaleng! Ini Profil dan Perjalanan Hovit, Grand Finalis MasterChef Indonesia Season 12 Asal BaliDaftar Kategori dan Nominasi SCTV Music Awards 2025: Ada Nabila Taqiyyah hingga Salma Salsabil
Selama dua tahun, ia mengasah keterampilan dapur secara formal, memperdalam teknik, dan memperluas wawasannya di dunia makanan.
Pengalaman Profesional: Dari Restoran Rusia hingga Mendirikan Resto Steak
Sebelum tampil di layar kaca sebagai kontestan MasterChef Indonesia, Fajar telah memiliki pengalaman kerja yang impresif.
Ia sempat bekerja di dapur sebuah restoran Rusia di Bali, yang menjadi batu loncatan penting dalam kariernya.
Di sana, ia tak hanya belajar menyajikan hidangan autentik khas Rusia, tetapi juga memahami standar internasional dalam dunia kuliner.
Kini, Fajar mulai merintis usaha sendiri. Ia tengah mempersiapkan re-opening restoran steak bernama Cita Rasa Steak Kali Lima, yang sebelumnya sempat tutup, resto ini mengusung konsep unik dengan kualitas sebagai prioritas utama.
Meski bisnisnya masih dalam tahap awal, Fajar optimistis dapat membawa konsepnya berkembang lebih besar.
Inspirasi dari Sosok Chef Mandif Warokka
Dalam perjalanan kulinernya, Fajar banyak terinspirasi oleh Chef Mandif Warokka, pendiri restoran Blanco par Mandif di Ubud.
Baca Juga:Shark Bait Tayang Malam Ini di Bioskop TransTV: Liburan Maut di Tengah Lautan HiuLirik Lagu Luapkanlah, Single Terbaru Nyoman Paul – Debut Album Luap
Ia menilai Chef Mandif sebagai sosok perfeksionis dengan karakter kuat dan dedikasi tinggi terhadap dunia kuliner.
Baginya, pengalaman belajar dari Chef Mandif membuka mata bahwa rasa bisa dibangun tanpa bahan tambahan seperti micin, namun tetap menghasilkan sensasi gurih yang luar biasa.
Fajar mengaku sangat terkesan saat mencoba hasil arahan Chef Mandif yang mampu memunculkan rasa luar biasa tanpa harus bergantung pada penyedap buatan.
Hal ini memotivasinya untuk terus mengeksplorasi teknik dan rasa dalam setiap sajian yang ia ciptakan.
Ambisi dan Harapan
Kini, sebagai salah satu grand finalis MasterChef Indonesia Season 12, Fajar membawa harapan besar: bukan hanya untuk menjadi juara, tetapi juga menginspirasi generasi muda bahwa kesuksesan bisa dicapai lewat keberanian mengikuti passion.