RADARTASIK.ID– Penyanyi asal Bali, Nyoman Paul, kembali hadir meramaikan dunia musik Indonesia dengan meluncurkan debut albumnya yang berjudul Luap.
Album ini resmi dirilis pada Jumat, 16 Mei 2025, di bawah naungan Universal Music Indonesia.
Melalui kanal YouTube resminya, jebolan Indonesian Idol Season 12 ini memperkenalkan delapan lagu, terdiri dari lima lagu baru dan tiga lagu lama yang turut menghiasi perjalanan musikalnya.
Baca Juga:Hasil Sementara Grand Final MasterChef Indonesia Season 12: Fajar Unggul 23 Poin dari Hovit di Ronde KeduaIni 3 Hidangan Hovit di MasterChef Indonesia Season 12 yang Mencuri Hati Juri dan Masuk Food of The Week
Salah satu lagu baru Nyoman Paul yang cukup mencuri perhatian di album ini adalah Memori Kita.
Lagu ini memiliki sentuhan melodi yang ringan dan mudah didengar, menjadikannya salah satu track yang berpotensi melekat di hati para pendengar.
Lagu ini ditulis oleh Johan Gustafsson, Josefin Glenmark, Nyoman Paul sendiri, dan Rahman Sadli Waraiya—menggambarkan kolaborasi lintas bakat yang kuat.
Lirik Penuh Nuansa Emosional
Memori Kita dibuka dengan sapaan manis “Ca..ca..cantik” yang segera membawa pendengar pada pertanyaan reflektif: Akankah selamanya? Akankah hidup berdua? Akankah tua bersama?
Lirik ini menggambarkan keraguan dan harapan dalam hubungan cinta yang mendalam.
Pada bagian verse selanjutnya, tergambar kisah tentang ketidakcukupan dalam hubungan, ketika seseorang merasa bebas melakukan apa pun yang ia mau, tanpa peduli akan rencana bersama.
Namun, pre-chorus memberikan secercah harapan—jika perubahan terjadi, bisa jadi kisah cinta itu akan kembali indah.
Baca Juga:Ini 3 Hidangan Fajar di MasterChef Indonesia Season 12 yang Banjir Pujian Juri dan Masuk Food of The WeekSempat Ingin Jadi Arsitek! Ini Profil dan Perjalanan Fajar, Grand Finalis MasterChef Indonesia Season 12
Chorus lagu ini menjadi inti emosionalnya. Dinyanyikan dengan penuh perasaan, bagian ini menggambarkan kenangan cinta yang pernah membuat dunia terasa begitu indah.
Lirik seperti “Suatu saat bila kau ingat memori kita, cinta berdua” menegaskan betapa dalamnya hubungan yang pernah ada, dan bagaimana kenangan itu masih hidup di hati.
Pada verse ketiga, narasi berubah menjadi lebih realistis dan getir. Sosok yang dulu dipuja kini digambarkan sering mempermainkan hati, dan ada ketakutan untuk kembali merasakan luka yang sama.
Namun, seperti sebelumnya, bagian pre-chorus tetap membuka kemungkinan bahwa perubahan bisa membawa kebahagiaan.
Menjelang akhir lagu, bagian “na na na na na” yang ringan namun sarat makna diiringi pengulangan frasa “Cinta berdua, indah dunia”