Kiprah Ronaldo di Inter Milan
Kiprah Ronaldo di Inter Milan tergolong singkat tapi sangat berkesan—penuh pesona, namun juga dibayangi cedera.
Ronaldo Luís Nazário de Lima bergabung dengan Inter Milan pada musim panas 1997 dari Barcelona dengan rekor transfer saat itu: sekitar 27 juta euro.
Kedatangannya jadi pernyataan besar dari Presiden Massimo Moratti, yang ingin membawa Inter kembali ke puncak Eropa.
Baca Juga:City Serius Dekati Reijnders, Milan Siap Belanja Empat PemainGuardiola Inginkan Reijnders, City Tahu Uang Rp 1,3 Triliun Akan Buat Milan Goyah
Ia langsung mencuri perhatian Serie A, liga yang terkenal defensif dan ketat, dengan kecepatan, teknik, dan insting gol luar biasa.
Pada musim pertamanya (1997/98), Ronaldo mencetak 34 gol dalam 47 pertandingan, termasuk 25 gol di Serie A.
Ia membawa Inter meraih trofi Piala UEFA 1998, mengalahkan Lazio 3-0 di final di mana Ronaldo mencetak satu gol indah—melewati kiper dengan dribelnya yang khas.
Sayangnya, kiprah Ronaldo di Inter tak pernah benar-benar meledak seperti potensinya karena serangkaian cedera lutut parah.
Pada November 1999, ia mengalami cedera tendon patella.
Setelah nyaris setahun absen, ia comeback pada April 2000, namun hanya bermain 7 menit sebelum cedera lutut yang lebih serius menghantamnya lagi.
Akibatnya, ia hanya tampil 8 kali dalam tiga musim berikutnya. Meski begitu, Inter dan Moratti tetap mendukungnya selama masa pemulihan panjang itu.
Ronaldo kembali ke performa kompetitif menjelang Piala Dunia 2002, yang kemudian ia menangkan bersama Brasil (top skor dengan 8 gol).
Baca Juga:Sacchi Ungkap 4 Penyebab AC Milan Gagal Total Musim IniPippo Inzaghi: Kami Milanisti Rindu Melihat Milan Seperti Dulu
Setelah itu, hubungan dengan Inter mulai retak, terutama karena keinginan Ronaldo untuk pindah. Ia akhirnya dijual ke Real Madrid pada musim panas 2002.
Total, Ronaldo bermain 99 kali dan mencetak 59 gol untuk Inter. Ia tak pernah membawa klub meraih scudetto, tapi tetap dikenang sebagai ikon global yang membuat dunia menoleh ke Inter Milan, seperti yang diakui Massimo Moratti:
Meskipun cedera menghalangi puncak performanya di Inter, warisan Ronaldo tetap kuat: ia mengangkat nama klub secara global dan dikenang sebagai salah satu pemain paling ikonik yang pernah mengenakan seragam Nerazzurri.