RADARTASIK.ID – Musim yang penuh harapan bagi AC Milan justru berakhir dengan kegagalan total.
Rossoneri gagal lolos ke Liga Champions, tertinggal di persaingan Serie A, dan terakhir tersingkir secara memalukan di final Coppa Italia oleh Bologna.
Situasi ini membuat musim 2024/25 menjadi salah satu episode paling mengecewakan dalam beberapa tahun terakhir bagi Milan.
Baca Juga:11 Pemain Terbaik Inter Era Massimo Moratti: Dari Julio Cesar hingga RonaldoMenteri Italia Kritik Pemilik AC Milan: Mereka Lebih Sibuk Peragaan Busana Dibandingkan Kerja Keras di Lapanga
Bagi Arrigo Sacchi, legenda yang membawa Milan menaklukkan Eropa pada akhir 1980-an, penyebab kegagalan ini tidak bisa semata-mata ditimpakan pada pelatih atau pemain. Ia menyebut akar persoalan berada di level tertinggi: manajemen klub.
Dalam editorial tajam di La Gazzetta dello Sport, Sacchi mengungkap empat alasan utama yang membuat Milan gagal total musim ini. Semuanya bermuara pada buruknya arah dan kepemimpinan klub sejak awal musim.
Klub Tanpa Arah
Menurut Sacchi, klub sebesar Milan seharusnya memiliki visi dan identitas yang jelas dan menilai Milan kini kehilangan arah, hanya bereaksi terhadap situasi tanpa rencana jangka panjang yang konsisten.
“Klub harus di atas segalanya, bahkan di atas pelatih dan pemain. Dengan sejarah, visi, dan gaya yang dimiliki, klub seharusnya menunjukkan jalan. Apakah Milan saat ini sebagai institusi terlihat punya ide? Mereka berjalan membabi buta dan akhirnya menabrak tembok,” kritiknya.
Kekacauan Pemilihan Pelatih
Sacchi kemudian menyoroti kekacauan dalam proses pemilihan pelatih musim ini.
Setelah kepergian Stefano Pioli, Milan sempat mengincar Julen Lopetegui, namun karena mendapat penolakan dari suporter, mereka beralih ke Paulo Fonseca — yang tak meyakinkan saat sebelumnya melatih di Italia.
“Pemilihan pelatih sangat krusial karena harus sejalan dengan program klub. Milan awalnya ingin Lopetegui, lalu karena fans marah, beralih ke Fonseca,” ujar Sacchi.
Baca Juga:Massimo Moratti: Ronaldo yang Mengenalkan Inter Milan ke DuniaCity Serius Dekati Reijnders, Milan Siap Belanja Empat Pemain
“Saat pertengahan musim, mereka menunjuk Conceição, yang sebenarnya paling tidak bersalah karena harus bekerja di tengah kekacauan,” lanjutnya.
Ia menyindir keras keputusan manajemen yang kerap mengganti pelatih sebagai solusi cepat, padahal kesalahan justru datang dari atas.
Pemain Dipilih Secara Acak
Sacchi juga menyoroti kebijakan transfer yang dinilainya tidak terstruktur dan membeli pemain tanpa mempertimbangkan kebutuhan tim.