RADARTASIK.ID – Scudetto, Liga Champions, dan dua dekade penuh warna, itulah momen Inter Milan di era kepemimpinan Massimo Moratti.
Moratti tak hanya menjadi presiden paling berpengaruh dalam sejarah Inter Milan, tapi juga arsitek kejayaan klub.
Dalam 19 tahun masa jabatannya, Moratti menghadirkan trofi demi trofi dan mendatangkan para bintang besar.
Baca Juga:Menteri Italia Kritik Pemilik AC Milan: Mereka Lebih Sibuk Peragaan Busana Dibandingkan Kerja Keras di LapangaMassimo Moratti: Ronaldo yang Mengenalkan Inter Milan ke Dunia
Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-80, media Italia Tuttomercatoweb menyusun daftar 11 pemain terbaik yang pernah berseragam Inter di era Moratti.
Menariknya, nama Wesley Sneijder terpental dari daftar ini sementara dua nama yang kurang bersinar malah menjadi bagian 11 pemain terbaik era Moratti
Posisi kiper dipercayakan kepada Julio Cesar. Didatangkan dari Chievo pada 2005, kiper Brasil ini tampil 300 kali bersama Nerazzurri dan hanya kebobolan 273 gol.
Ia mengoleksi lima gelar Serie A dan satu Liga Champions (2010), serta dua kali dinobatkan sebagai Kiper Terbaik Serie A. Ia mengungguli Pagliuca dan Toldo dalam daftar ini.
Di posisi bek sayap, dua nama Brasil mendominasi: Maicon dan Roberto Carlos.
Maicon menjadi simbol kekuatan Inter di sisi kanan dalam era treble. Sementara Roberto Carlos hanya semusim di Inter, tapi kualitasnya terlalu luar biasa untuk dikesampingkan, meski akhirnya lebih bersinar di Real Madrid.
Di jantung pertahanan, legenda hidup Giuseppe Bergomi jadi pilihan, meski masa keemasannya nyaris selesai saat Moratti datang.
Baca Juga:City Serius Dekati Reijnders, Milan Siap Belanja Empat PemainGuardiola Inginkan Reijnders, City Tahu Uang Rp 1,3 Triliun Akan Buat Milan Goyah
Ia akan berduet dengan Walter Samuel, bek tangguh yang lebih konsisten dari kompatriotnya, Lucio.
Lini tengah dikomandoi oleh sang kapten abadi, Javier Zanetti.
Meski dikenal sebagai bek, Zanetti juga gemilang sebagai gelandang tengah, terutama di era Mourinho.
Ia ditemani oleh Esteban Cambiasso, otak permainan Inter, dan Dejan Stankovic, gelandang penuh determinasi yang dipilih lebih karena semangatnya ketimbang Wesley Sneijder.
Di belakang duet penyerang, ada sosok favorit Moratti: Alvaro Recoba. Ia mungkin bukan yang paling konsisten, tapi gayanya membuatnya istimewa di mata sang presiden.
Di lini depan, duet maut Diego Milito dan Ronaldo jadi pilihan utama.
Milito adalah pahlawan treble dengan gol-gol penentu di setiap final pada 2010. Sementara Ronaldo? Dia adalah Il Fenomeno.