Ia juga menjelaskan, ia memilih untuk berjualan di pinggir jalan karena daya beli masyarakat yang lebih rendah di dalam pasar, ditambah dengan kondisi pasar yang sering becek dan kurang nyaman.
Khodijah juga menilai, jika pasar memang akan ditata dan diperbaiki, ia akan melihat apakah kondisi pasar tersebut akan membuat pedagang lebih memilih untuk berjualan di dalam atau tetap di luar.
Ia menyebutkan, dirinya tidak memiliki jongko (lapak) di dalam pasar, dan jika kebijakan ini diterapkan, ia merasa bingung harus berjualan di mana.
Baca Juga:5 Pilihan Penginapan Pangandaran yang Terjangkau dan IndahPrediksi Pakar, Stablecoin Akan Merombak Keuangan Tradisional dalam 5 Tahun
”Kalau kaya saya kan jongko tidak punya, terus di sini dilarang, harus di mana lagi buat jualan,” katanya. (Agi Sugiana)