RADARTASIK.ID– Musisi muda berbakat jebolan Indonesian Idol, Nyoman Paul resmi merilis album perdananya bertajuk Luap pada 16 Mei 2025.
Album Luap ini telah tersedia untuk dinikmati melalui kanal YouTube miliknya dan berbagai platform musik digital.
Salah satu lagu yang langsung menarik perhatian adalah track berjudul Luapkanlah, yang menjadi luapan emosional sekaligus penanda suara unik Nyoman dalam kancah musik Indonesia.
Baca Juga:Mega Film Asia: Shinjuku Incident, Aksi Seru Jackie Chan Tayang Malam Ini di Indosiar, Simak Sinopsisnya!The Dive Tayang Malam Ini di Bioskop TransTV, Saksikan Thriller Menegangkan dari Kedalaman Laut!
Disusun sepenuhnya oleh Nyoman Paul sendiri, lagu ini diproduseri dan diaransemen oleh musisi ternama Lafa Pratomo di bawah naungan label Universal Music Indonesia.
Komposisi musiknya dihidupkan oleh kolaborasi apik para musisi andal: Rama Harto di drum, Iskandar pada bass, Otta Tarrega pada piano dan keys, dengan Lafa Pratomo juga mengisi bagian gitar serta menciptakan lapisan soundscape yang khas.
Arah vokal dalam lagu ini diarahkan oleh Teddy Aditya, memberikan sentuhan emosional yang kuat.
Seluruh instrumen dan vokal direkam di Syaip Studio oleh Refo Alpha Ramadhan, sedangkan bagian drum direkam secara khusus oleh Rama Harto di Rekam Kamar Studio.
Proses mixing ditangani oleh Anugrah Swastadi, dan mastering oleh Dimas Pradipta, menjadikan “Luapkanlah” terdengar matang dan penuh perasaan.
Mengungkap Luka yang Terpendam Lewat Lirik
Dalam bait pertama, Nyoman menggambarkan betapa hari-hari belakangan ini membuat pikiran dan perasaannya seolah “dibunuh” oleh rutinitas dan tekanan hidup.
Ia mengaku kerap merasa berat untuk bangun dan bertanya-tanya apakah masih perlu melangkah.
Baca Juga:Lirik Lagu Penjara – Nyoman Paul: Debut Album Luap, Ungkapan Perasaan di Balik Perbedaan Akar CintaMega Film Asia: Ocean Rescue Tayang Malam Ini di Indosiar, Aksi Menegangkan di Tengah Samudra!
Ada harapan yang tersirat agar orang-orang terdekatnya bisa memahami bahwa tawa yang ia tampilkan hanyalah topeng yang menutupi luka di dalam dirinya.
Masuk ke bait kedua, ia mencoba menunjukkan perjuangan untuk tetap terlihat kuat. Ia menampilkan seolah kedua tangannya menggenggam erat, meski kenyataannya berat untuk terus berpura-pura di hadapan orang-orang terdekat.
Dunia yang ia hadapi digambarkan begitu dekat dengan perpisahan, dan kebaikan yang ia berikan seringkali tidak dibalas dengan ketulusan yang sama.
Lanjut pada bait ketiga, lagu ini menyentuh tema patah hati. Cinta yang ia miliki digambarkan telah mati, dan tak ada lagi yang ingin ia perbaiki.