Juventus dan AC Milan Harus Belajar dari Bologna: Manajemen Klub Lebih Penting dari Pemain Bintang

Selebrasi pemain Bologna
Selebrasi pemain Bologna saat mengangkat trofi Coppa Italia usai menaklukkan AC Milan 1-0 di babak final Foto: Tangkapan layar Instagram@bolognafc1909
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Kemenangan Bologna di Coppa Italia menjadi tamparan bagi raksasa Serie A seperti Juventus dan AC Milan.

Di tengah musim yang mengecewakan bagi dua klub besar itu, performa gemilang Bologna justru menegaskan satu hal: kesuksesan di lapangan berakar pada manajemen klub yang kuat dan terorganisasi, bukan sekadar nilai skuad atau nama besar pemain dan pelatih.

Menurut jurnalis Italia Sandro Sabatini, keuksesan Bologna menjadi pelajaran untuk Milan dan Juventus, yang terus goyah dalam transisi saat ini.

Banyak pihak yang menilai keberhasilan Bologna bukan kebetulan.

Baca Juga:Butuh Pemimpin Ruang Ganti, Igor Tudor Minta Juventus Datangkan Tiga Pemain TopConceicao Ingin Pulang ke Porto, Juventus Bidik Penyerang pencetak 12 Gol dan 9 Assist Milik Dortmund

Klub yang bermarkas di Renato Dall’Ara itu memiliki fondasi kokoh di balik layar: Claudio Fenucci (CEO), Marco Di Vaio (Direktur Olahraga), dan Giovanni Sartori (Direktur Teknik).

Tiga sosok dengan kompetensi spesifik di bidangnya masing-masing yang dipilih dengan cermat oleh Presiden Joey Saputo.

Hasilnya terlihat jelas: saat Thiago Motta pergi usai membawa klub lolos ke Liga Champions, Bologna dengan mulus menunjuk Vincenzo Italiano sebagai suksesor.

Bahkan ketika mereka menjual dua aset utama, Riccardo Calafiori dan Joshua Zirkzee, klub tetap stabil dan tampil kompetitif.

Situasi ini jelas mengingatkan pada era keemasan Juventus ketika kehilangan nama besar seperti Zidane dan Pogba, tapi tetap mampu melanjutkan kejayaan karena struktur klub yang solid.

Kesalahan Juventus dalam beberapa musim terakhir terletak pada lemahnya fondasi manajemen.

Dua titik lemah yang terlihat paling jelas dengan kurangnya sosok dengan keahlian sepak bola di level tertinggi seperti Presiden Gianluca Ferrero dan CEO Maurizio Scanavino.

Baca Juga:Media Spanyol: Theo Hernandez Tawarkan Diri ke Real MadridKisah Sergio Conceicao Bakal Berakhir, AC Milan Bidik Pelatih Lokal

Juve juga memberikan kekuasaan berlebih kepada Cristiano Giuntoli tanpa adanya keseimbangan struktural.

Namun, arah baru mulai terlihat. Pengunduran diri Francesco Calvo dan munculnya nama Giorgio Chiellini sebagai kandidat promosi internal memberi sinyal bahwa pemilik klub mulai menyadari perlunya reformasi manajemen yang memahami kultur sepakbola.

Kini, siapa pun pelatih yang akan datang, entah Thiago Motta, Italiano, atau Igor Tudor tak akan menjadi faktor tunggal penentu sukses.

Bologna telah menunjukkan bahwa manajemen yang rapi, solid, dan berkompeten adalah fondasi sejati dari klub pemenang.

0 Komentar