Karang Taruna Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ramah Lingkungan

alat pembakar sampah terbaru
Anggota Karang Taruna Kecamatan Tawang saat mempraktikkan penggunaan alat pemusnah sampah berbahan bakar oli bekas dan air, Kamis (15/5/2025). (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

Selain mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, APS juga menghasilkan residu padat dari hasil pembakaran yang bisa dimanfaatkan kembali, antara lain sebagai bahan baku media tanam atau bahkan paving block.

“Intinya, sampah hari ini habis hari ini. Tidak ada yang dibuang ke TPA. Kami ingin memutus siklus buang sampah ke luar lingkungan. Dengan alat ini, warga bisa mengelola sampahnya sendiri,” tuturnya.

APS dibangun dengan biaya relatif terjangkau, sekitar Rp10 juta per unit. Biaya terbesar, kata Ismail, digunakan untuk membeli material tahan panas seperti keramik berangket yang mampu menahan suhu tinggi dalam jangka panjang.

Baca Juga:Histori Batu Andesit di Depan Masjid Agung Tasikmalaya: Dibangun Rp 12,5 Miliar, Dibongkar Lagi Rp 400 Juta!Viman Alfarizi (Bukan) Dedi Mulyadi!

Ia berharap, inisiatif ini dapat menarik perhatian Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk mendukung pengembangan lebih lanjut.

“Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara lama. Mengelola sampah butuh teknologi. Harapan kami, setiap wilayah di kota ini bisa punya APS sendiri,” pungkas Ismail.

Dengan jumlah produksi sampah di Kecamatan Tawang yang mencapai sekitar 3 ton per hari dari 50 kepala keluarga, kehadiran APS bisa menjadi langkah awal dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas yang mandiri, cepat, dan berkelanjutan. (Ayu Sabrina)

0 Komentar