Ia kemudian menunjukkan bagaimana kerja keras Bologna yang dimulai dengan kemenangan mengejutkan di kandang Atalanta pada Februari, yang mengantar mereka ke semifinal.
Setelah melewati Empoli dan mendapat jalan lapang karena diskualifikasi Juventus, malam final di Olimpico menjadi panggung klimaks: sebuah pertandingan yang akan dikenang sepanjang sejarah klub.
Dan Ndoye, yang musim lalu dikritik karena minim gol, tampil sebagai pahlawan. Bukan hanya mencetak gol kemenangan di final, tapi juga menjadi simbol perubahan.
Baca Juga:Kalah di Final Coppa Italia, AC Milan Resmi Kembali ke Jaman KegelapanFabio Cannavaro: Bagi Bologna, Kemenangan atas Milan Bernilai Dua Kali Lipat
Ia bukan “Batman”, tapi Robin sejati yang membawa timnya menuju kejayaan.
Bagi sang pelatih Vincenzo Italiano, gelar ini juga menjai obat setelah tiga kali gagal di babak final bersama Fiorentina.
Ia sukses memimpin Bologna hingga garis akhir tanpa mengorbankan performa di liga.
Sebuah dedikasi total, yang malam tadi ia persembahkan secara emosional untuk mendiang Joe Barone, sosok penting dalam kariernya.
Pada akirnya, saat Milan menutup musim dengan kegagalan lain, Bologna justru merayakan kejayaan.
Di kota itu, Robins sedang berpesta, dan mereka tak butuh Batman untuk jadi legenda.