TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketua Igornas Kota Tasikmalaya, Doddy Jaenudin, menyatakan kesiapannya maju sebagai calon Wakil Ketua (F2) dalam pemilihan Ketua PGRI Kota Tasikmalaya masa bakti 2025-2030. Sejak awal, Doddy tampak aktif mengampanyekan dirinya, terutama melalui media sosial.
Meski panitia pemilihan memutuskan untuk tidak mempublikasikan nama-nama kandidat F2, akan tetapi hal tersebut tidak mengendurkan langkah Doddy dan timnya.
Ia bahkan sudah mendeklarasikan diri akan berpasangan dengan calon Ketua (F1) H Cecep Susilawan. Keduanya mengusung nama “COD”, akronim dari Cecep–Odoy, sebagai identitas kampanye.
Baca Juga:Telkomsel Dukung Kelancaran Jemaah Haji Melalui Paket RoaMAX Haji hingga GraPARI MakkahAPBN di Wilayah Priangan Timur Terjaga, Momentum Stabilkan Ekonomi Domestik
“Tim COD tetap gaspol. Menurut saya sah-sah saja karena terkait konsolidasi atau masa kampanye calon tidak diatur harus seperti apa di AD/ART PGRI artinya setiap calon bebas berkampanye, tapi dengan cara-cara yang etis,” ujar Irvan Kristivan, tim sukses Doddy, saat diwawancarai.
Irvan menyebutkan bahwa motivasi Doddy maju sebagai F2 bukan semata soal jabatan, melainkan ingin menjadikan PGRI sebagai organisasi yang benar-benar bermanfaat dan dipercaya oleh para anggotanya.
“Banyak guru honorer yang masih perlu diperjuangkan. Kalau pun belum bisa mengubah status mereka, minimal insentif dan tunjangan harus lebih diperhatikan. Guru ASN pun masih perlu didorong pengembangan karier, kompetensi, dan kesejahteraannya,” jelasnya.
Sebagai calon F2, Doddy disebut siap menjalin kolaborasi erat dengan calon F1 dalam mengelola organisasi. Irvan menilai, pengalaman Doddy sebagai Ketua Igornas menjadikannya figur yang adaptif dan komunikatif.
“Mobilitasnya tinggi serta memiliki koneksi antarlembaga yang luas. Meski gaya bicaranya terkesan arogan, namun dapat menghidupkan suasana dengan visi yang jelas dan mudah diterima oleh siapapun,” tambah Irvan.
Sebelumnya, Panitia Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya, Tatan Kurniawan, menegaskan bahwa nama-nama calon F2 memang belum bisa dipublikasikan karena masih menunggu proses finalisasi.
“Karena ini belum final. Nanti dalam konferensi akan ada 13 orang, misalnya, dan mereka akan ditanya kesiapannya oleh panitia. Apakah tetap maju atau mundur,” kata Tatan kepada Radar, beberapa waktu lalu.