Fans Ngamuk Sampdoria Terdegradasi ke Serie C, Polisi Kawal Pemain Hingga ke Ruang Ganti

Sampdoria
Ilustrasi logo Sampdoria Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Tangis, kemarahan, dan kawalan ketat mewarnai degradasi tragis Sampdoria ke Serie C.

Hasil imbang 0-0 melawan Juve Stabia, resmi mengunci nasib Blucerchiati tercebur ke kasta ketiga sepak bola Italia untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Padahal, klub sempat mencoba melakukan perubahan yang radikal arah jelang akhir musim.

Baca Juga:Jadi Penasihat Klub Iran, Legenda AC Milan Ingin Gaet Mantan Pelatih Inter MilanMedia Jerman Sarankan Leverkusen Rekrut Fabregas Usai Ditinggal Xabi Alonso ke Madrid

Presiden Matteo Manfredi behkan memecat pelatih ketiga mereka musim ini, Leonardo Semplici, hanya enam hari sebelum laga krusial melawan Juve Stabia.

Sebelumnya, Andrea Pirlo dan Andrea Sottil juga gagal mendongkrak performa tim.

Upaya mendatangkan sosok-sosok legendaris seperti Roberto Mancini sebagai penasihat, serta pelatih Alberico Evani dan asistennya Attilio Lombardo pun tak membuahkan hasil.

Kekesalan pendukung Sampdoria memuncak di stadion Romeo Menti.

Usai peluit akhir dibunyikan, sebagian pemain terkapar di lapangan, menangis, dan tak mampu menyembunyikan kekecewaan.

Sementara itu, pemain legendaris mereka, Lombardo mencoba menenangkan suporter di sektor tandang.

Namun, situasi makin panas ketika pemain berjalan ke ruang ganti yang membuat Polisi harus membentuk barikade untuk menjaga keamanan.

Sejumlah suporter nekat mencoba menerobos pagar demi bisa mengonfrontasi pemain, namun berhasil digagalkan.

Lagu-lagu protes pun kemudian menggema sebagai pelampiasan rasa frustrasi.

Baca Juga:AC Milan Akan Comot Kiper AS Roma Jika Maignan HengkangVenezia Keluar dari Zona Degradasi, Jay Idzes Dapat Nilai 7 dari Media Italia

Gagal melampiaskan kemerahan, kekhawatiran kini mengarah ke Genoa karena selama musim ini, sudah beberapa kali terjadi aksi kekerasan.

Salah satu insiden paling mencolok terjadi 30 Maret lalu, ketika mobil Presiden Manfredi dilempari batu usai kekalahan dari Frosinone.

Bahkan pada awal April, skuad Sampdoria sempat dipindahkan ke lokasi rahasia demi menghindari kontak langsung dengan ultras yang mulai kehilangan kesabaran.

Sampdoria pernah menjadi tim raksasa dan disegani di Serie A dan Eropa.

Mereka juara Serie A tahun 1991, finalis Liga Champions 1992, serta pernah mengangkat empat Coppa Italia, satu Piala Winners, dan satu Piala Super Italia.

Kini, klub legendaris itu terdampar di Serie C dan bagian terburuk baru saja dimulai karena masa depan mereka ibarat teka-teki besar, penuh ketidakpastian.

0 Komentar