“Mereka bilang ‘Selalu Milan’. Tapi maksudnya apa? Dunia tahu apa itu Milan, dan mereka justru memasangnya di bus. Terlalu dangkal,” sindirnya.
Menurut Boban, pendekatan manajemen saat ini membuat Milan kehilangan jiwanya dan kini menjadi hanya menjadi sekadar bisnis bagi pemilik dana.
“Fans jadi pelanggan, pemain jadi aset. Emosi yang selama ini jadi nyawa Milan justru dianggap gangguan,” pungkasnya.
Baca Juga:Intip Formasi Napoli Bersama Kevin De Bruyne: Formasi 3-5-2 Jadi Andalan, KDB Jadi Mezzala KiriIni Cara Menentukan Tuan Rumah Playoff Scudetto Jika Inter dan Napoli Punya Poin Sama?
Wawancara Boban sekali lagi menegaskan jurang antara tradisi klub yang dijaga tokoh-tokoh seperti Maldini dan Boban, dengan pendekatan korporat dari pemilik baru.
Sebuah konflik nilai yang belum usai hingga hari ini dan mengingatkan publik bagaimana sindiran pemilik klub, Gerry Cardinale soal keberhasilan Inter yang “berujung bangkrut” kini justru jadi tamparan bagi AC Milan.
Dalam kolomnya di Calciomercato, jurnalis Italia, Andrea Distaso menyebut pernyataan itu kini terasa ironi, mengingat performa Inter yang stabil secara prestasi dan finansial, berbanding terbalik dengan Milan.
Distaso mengingatkan bagaiman Cardinale dulu menegaskan pentingnya keseimbangan antara hasil di lapangan dan kesinambungan keuangan.
Namun kenyataannya, Milan gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champions dua musim beruntun dan dipastikan absen musim depan, sebuah kerugian besar dari sisi prestasi maupun pendapatan.
Distaso menilai Milan terlalu fokus pada model bisnis, tapi melupakan pentingnya pengalaman di level manajemen sepak bola.
Tidak seperti Inter yang mempercayakan proyeknya pada Beppe Marotta, Milan belum menunjukkan langkah konkret untuk membenahi struktur manajemen.
Baca Juga:Boban: "Paolo Maldini Tak Akan Pernah Izinkan Milan Menjual Sandro Tonali"Intip Formasi Timnas Brasil di Era Ancelotti: Duet Pemain Real Madrid dan Barcelona Jadi Tumpuan Lini Serang
Alih-alih jadi contoh sukses, sindiran Cardinale justru kini mencerminkan krisis visi yang dialami Milan sendiri.