Zvonimir Boban: Demi Kebaikan Milan, Saya dan Maldini Harus Melawan Pemilik Klub

Zvonimir Boban
Zvonimir Boban Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Mantan Direktur Sepak Bola AC Milan, Zvonimir Boban, kembali mengungkap kisah di balik perpecahan internal di tubuh Rossoneri yang melibatkan dirinya dan Paolo Maldini dengan manajemen klub.

Dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Milan Hello, Boban berbicara blak-blakan soal dinamika rumit di balik layar selama ia menjabat.

Ia menceritakan bagaimana dirinya bersama Maldini memutuskan melawan pemilik klub demi kebaikan Milan di masa depan.

Baca Juga:Intip Formasi Napoli Bersama Kevin De Bruyne: Formasi 3-5-2 Jadi Andalan, KDB Jadi Mezzala KiriIni Cara Menentukan Tuan Rumah Playoff Scudetto Jika Inter dan Napoli Punya Poin Sama?

“Saya sudah bersama Paolo di rumah ketika mereka memberi tahu kami soal situasi klub,” ujar Boban dikutip dari Tuttomercatoweb.

“Saat itu saya langsung berkata pada diri sendiri, ‘Jadi kita harus melawan pemilik kita demi kebaikan Milan.’ Dan Paolo hanya menjawab, ‘Kurang lebih,’” lanjutnya.

Boban mengakui langkah tersebut sebagai tantangan besar yang diambil tanpa penyesalan meski akhirnya berujung pemecatan.

Ia bahkan menyebut, pada Agustus saat itu, haknya untuk menandatangani dokumen telah dicabut tanpa pemberitahuan.

“Aneh sekali,” ujarnya.

“Bagi siapa pun yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, bacalah wawancara Paolo Maldini di La Repubblica. Di situlah kebenaran yang sebenarnya,” tegasnya.

Mantan bintang legendaris Milan itu juga mengkritik penunjukan Hendrik Almstadt, sosok yang ditugaskan mendampingi mereka sebagai pengendali teknis.

“Saya tidak tahu apa pengetahuannya soal sepak bola. Tugasnya mendukung kami, tapi kenyataannya malah seperti menyabotase,” ucap Boban.

Baca Juga:Boban: "Paolo Maldini Tak Akan Pernah Izinkan Milan Menjual Sandro Tonali"Intip Formasi Timnas Brasil di Era Ancelotti: Duet Pemain Real Madrid dan Barcelona Jadi Tumpuan Lini Serang

Ia lalu menyinggung bahwa rencana tiga tahunnya untuk membangun ulang Milan dari tahap pembersihan, stabilitas, hingga daya saing belum sempat berjalan karena ada sabotase terhadap dirinya dan Maldini.

“Baru tiga bulan, kami sudah didelegitimasi. Paolo menyebutnya ‘penyergapan’,” ungkapnya.

“Mereka (pemilik klub) bekerja dengan logika dana investasi: beli pemain harga 10, besok harus jadi 15. Tak ada ruang untuk logika sepak bola,” paparnya.

Dalam wawancara terpisah pada tahun 2022 silam, Boban juga mengulas kekhawatiran soal identitas klub di tangan pemilik Amerika.

Ia menyebutnya dengan istilah “demilanisasi”, sebuah upaya yang dianggapnya sebagai cara melemahkan nilai dan warisan Milan.

0 Komentar