PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Masalah pencemaran lingkungan di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran kembali menjadi sorotan, khususnya terkait aliran limbah dari hotel dan rumah tangga yang mencemari laut.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dari para wisatawan Pantai Pangandaran yang tengah menikmati liburan mereka.
Seorang wisatawan asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rizki (25), mengungkapkan, dirinya sempat melihat aliran limbah yang cukup kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Baca Juga:Limbah Hotel Cemari Pantai Pangandaran, Wisatawan Bisa KapokPedagang Pasar Wisata Pangandaran Mengadu ke DPRD, Curigai Mekanisme Pendataan oleh Pemkab
Ia menilai permasalahan tersebut seharusnya segera ditangani oleh pemerintah daerah agar tidak berlarut-larut.
Menurutnya, aliran limbah tersebut bisa berdampak negatif terhadap kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran.
Ia berharap kondisi pantai bisa lebih bersih agar wisatawan Pantai Pangandaran merasa betah dan nyaman.
”Ya biar wisatawannya betah dan nyaman lah, makanya harus segera diatasi,” ucapnya kepada Radartasik.id.
Hal serupa juga disampaikan oleh Yanto Suprapto (44), wisatawan asal Kota Tasikmalaya.
Ia menilai jika memang benar terdapat aliran limbah mengarah ke laut, maka sudah semestinya dilakukan perbaikan segera.
Yanto mengaku baru mengetahui adanya pencemaran tersebut dan berpendapat bahwa perlu dicari solusi agar limbah tidak langsung masuk ke laut, melainkan dibuang atau diolah dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga:Bukan Cuma Dividen: Strategi Investasi Ini Ternyata Lebih Cuan!Cuan 5,5 Juta Persen! Begini Rekam Jejak Investasi Warren Buffett yang Tak Tertandingi Selama Enam Dekade
Merespons masalah tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran turut angkat bicara.
Endang Nuraini, selaku Pengawas Lingkungan Hidup DLHK Kabupaten Pangandaran, mengimbau seluruh pelaku usaha—terutama hotel dan restoran—untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan limbah.
Ia menyampaikan, limbah yang mencolok biasanya terjadi saat kunjungan wisatawan sedang tinggi, sehingga limbah pun menjadi sorotan.
Jika kondisi tersebut terus terjadi, menurut Endang, pelaku usaha sendiri yang akan mengalami kerugian, apalagi jika citra negatif tersebut tersebar luas.
Endang juga menambahkan, wisatawan datang ke Pangandaran tentu ingin menikmati air laut yang bersih.
Namun ketika melihat ada air kotor mengalir ke laut, banyak dari mereka akan mempertanyakan kebersihan pantai tersebut.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pelaku usaha untuk bersama-sama melakukan perbaikan.