CIAMIS, RADARTASIK.ID – Sebanyak 495 nasabah Baitul Maal Wa Tanwil (BMT) Handapherang Ciamis menagih pengembalian uang yang tersimpan sebesar Rp 7,2 miliar. Sebab, sudah dua tahun tidak ada realisasi dan kejelasan dari pihak BMT Handapherang.
Perwakilan Nasabah BMT Handapherang Daryaman mengatakan, sebanyak 495 rekening nasabah terus berupaya untuk meminta tanggung jawab pengurus BMT Handapherang untuk mengembalikan dana yang sudah ditabung.
“Untuk jumlahnya setelah direkapitulasinya uang nasabah sekitar lebih dari Rp 7,2 miliar. Padahal nasabah sudah meminta uang yang tersimpan di BMT Handapherang sejak tahun 2023, akan tetapi belum ada itikad pengembalian,” ujarnya kepada Radar, Selasa 13 Mei 2025.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
“Jumlah sementara Rp 7,2 miliar uang nasabah belum dikembalikan, bahkan masih banyak yang belum direkap oleh saya, jadi otomatis jumlahnya akan terus bertambah,” sambungnya.
Kata dia, seperti istrinya yang menyimpan di BMT Handapherang untuk biaya pendidikan sejak 2023. Terakhir menarik tabungan Agustus 2023, sisanya Rp 3 juta rencana buat kurban tahun 2024. “Tadinya mau ditarik untuk kurban tahun 2024. Akan tetapi BMT bangkrut,” ujarnya.
Karena BMT ini awalnya melayani berbagai produk keuangan mikro syariah, seperti simpanan. Sehingga ada nasabahnya BMT Handapherang dari sekolah atau madrasah berada Desa Handapherang, Desa Ciharalang, Desa Dewasari dan lainnya ikut menabung di BMT dari tabungan siswa.
“Karena BMT tak ada kejelasan bisa mencairkan tabungan dari sekolah atau madrasah. Akibatnya sekolah atau madrasah tidak dapat mengembalikan tabungan ke siswa, bahkan ada yang capai ratusan juta,” katanya.
Dengan kejadian ini, nasabah BMT Handapherang sangat dirugikan, baik materil maupun moril. Sehingga ada rencana pada Kamis 15 Mei 2025, nasabah akan melakukan pembahasan untuk mendapatkan uangnya kembali.
“Nasabah terus memperjuangkan uangnya supaya bisa dikembalikan oleh BMT Handapherang,” ujarnya, menjelaskan.
Ketua Yayasan Miftahussalam Handapherang Edi Cahyadi membenarkan BMT Handapherang saat ini tidak melakukan melayani berbagai produk keuangan mikro terlebih dahulu. Sebab, saat ini manajemen sedang diperbaiki.
Baca Juga:Komisi II Bersih-Bersih Gebu, Kompleks Setda Kabupaten Tasikmalaya Harus Bersih dan Tertata RapiVillarreal vs Osasuna di Liga Spanyol: Perebutan Tiket Liga Champions
“Sekarang lagi berupaya mengembalikan terlebih dahulu dana dari nasabah BMT. Pengembalian rencana dalam bentuk uang yang sudah disimpan nasabah BMT,” ujarnya.