Intip Formasi Timnas Brasil di Era Ancelotti: Duet Pemain Real Madrid dan Barcelona Jadi Tumpuan Lini Serang

Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti Tangkapan layar Instagram@realmadrid
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Era baru sepak bola Brasil kini berada di tangan pelatih kawakan asal Italia, Carlo Ancelotti yang resmi meninggalkan Real Madrid.

Sosok yang akrab disapa Carletto itu resmi menjadi pelatih asing keempat dalam sejarah Selecao dan yang pertama sejak 1965, mengakhiri era panjang dominasi pelatih lokal di tim hijau-kuning.

Meski belum melatih secara penuh, bayangan soal seperti apa wajah Brasil di tangan Ancelotti mulai terbentuk.

Baca Juga:AS Roma Ditumbangkan Atalanta, Ranieri Geram Penalti Dibatalkan VARXabi Alonso Ingin Pulangkan Theo Hernandez ke Real Madrid

Fokusnya jelas memberi ruang lebih besar bagi para pemain Brasil yang tampil di Eropa, dengan pendekatan yang lebih taktis, terstruktur, dan tetap memaksimalkan kemampuan teknis luar biasa para pemain.

Formasi yang kemungkinan dipilih Ancelotti adalah 4-2-3-1 atau 4-3-3, skema yang memberi keleluasaan bagi pemain kreatif untuk eksplorasi satu lawan satu.

Yang pasti, blok Real Madrid akan jadi fondasi utama dan nama Vinicius Jr. nyaris tak tergantikan di sektor kiri serangan.

Ia akan didampingi oleh Raphinha dari Barcelona, yang meski berasal dari rival abadi Madrid, berpeluang besar menjadi bagian vital di era Ancelotti.

Rodrygo dan Endrick juga bisa masuk dari awal atau sebagai super sub.

Di lini belakang, Eder Militao punya tempat jika sudah pulih dari cedera. Begitu juga Bremer (Juventus), yang sedang dalam masa pemulihan, serta Dodô (Fiorentina), yang mulai mencuri perhatian.

Sementara itu, kapten PSG Marquinhos tetap jadi andalan sebagai pemimpin lini pertahanan.

Baca Juga:AC Milan Tak Lolos Liga Champions, Reijnders Bisa Hengkang ke Manchester CityAntonio Conte: Penyihir Salento yang Mematahkan Rekor Abadi Inter Milan

Di lini tengah, mantan anak asuh Carletto di Madrid, Casemiro, disebut-sebut akan kembali ke tim nasional.

Gelandang Newcastle Bruno Guimaraes dan Ederson dari Atalanta juga jadi opsi penting dalam menjaga keseimbangan permainan.

Lini depan tampak menjanjikan, meski Brasil masih kekurangan sosok nomor 9 murni.

Matheus Cunha dari Wolverhampton mungkin bisa mengisi peran itu, atau bahkan pemain serba bisa seperti Vinicius atau Rodrygo.

Menariknya, inspirasi bisa saja datang dari Real Madrid, di mana Mbappé kerap diplot sebagai ujung tombak meski bukan penyerang klasik.

Dan tentu, masih ada Neymar, legenda hidup Selecao dan top skor sepanjang masa Brasil, yang kini kembali ke Santos untuk menutup karier di tempat ia memulai segalanya.

0 Komentar