Ledakan yang terjadi mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, terdiri dari empat personel TNI dan sembilan warga sipil.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, mengatakan bahwa seluruh jenazah telah dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk keperluan autopsi dan pemulasaraan.
”Saat ini semua korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan autopsi dan pemulasaraan jenazah,” ujarnya dalam wawancara langsung dengan TV One.
Baca Juga:Viman Alfarizi (Bukan) Dedi Mulyadi!Real! Game Penghasil Uang Ini Bisa Bikin Kamu Kaya Raya
Ia juga menegaskan bahwa amunisi yang meledak merupakan stok lama yang tidak lagi layak digunakan.
”Itu memang sudah direncanakan. Untuk amunisi-amunisi yang tidak layak pakai atau sudah expired memang sudah harus dilakukan pemusnahan,” jelasnya. (Agi Sugiana)