TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Meski telah lama menyandang status sebagai Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya, wilayah Singaparna hingga kini belum dilengkapi dengan fasilitas lampu lalu lintas (traffic light).
Kondisi ini menjadi sorotan masyarakat yang menilai keberadaan lampu pengatur lalu lintas sudah sangat mendesak, terutama untuk menjaga ketertiban di kawasan pusat kota.
Muhamad Asep (38), warga Kecamatan Singaparna menyampaikan kekhawatirannya terhadap situasi lalu lintas yang semakin padat di sejumlah titik. Ia menilai, ketiadaan traffic light membuat arus kendaraan sering kali tidak teratur, terutama pada jam-jam sibuk.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
“Hampir semua daerah di Jawa Barat sudah memiliki lampu merah. Anehnya, di Singaparna, yang notabene adalah daerah Ibu Kota , khususnya di pusat pemerintahan, justru belum ada. Padahal ini penting untuk kelancaran dan ketertiban lalu lintas,” ujarnya kepada wartawan.
Menurutnya, beberapa titik rawan kemacetan sudah semestinya dipasangi lampu lalu lintas. Ia menyebut persimpangan Cipasung dan pertigaan Kudang sebagai lokasi yang paling membutuhkan pengaturan arus kendaraan secara elektronik.
“Pagi dan sore hari itu sudah pasti macet. Kendaraan saling berebut jalan karena tidak ada sistem pengaturan. Akibatnya bukan hanya macet, tapi juga berpotensi menyebabkan kecelakaan,” tambah Asep.
Hal serupa disampaikan oleh warga lainnya, Ecep Cepi (45). Ia menyoroti kondisi lalu lintas di sekitar perempatan Cipasung, yang kini semakin ramai setelah hadirnya kampus-kampus dan pertumbuhan aktivitas ekonomi di sekitar kawasan tersebut.
“Setiap kali jam bubar kuliah, jalanan di situ pasti penuh. Karena tidak ada lampu lalu lintas, pengendara saling serobot, dan kemacetan tidak bisa dihindari,” kata Ecep.
Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa tahun lalu sempat ada pemasangan traffic light di wilayah tersebut. Namun, lampu itu hanya menyala beberapa hari saja sebelum akhirnya dimatikan kembali tanpa penjelasan yang jelas dari pihak terkait.
“Entah apa masalahnya, dulu sempat ada lampu merah yang berfungsi, tapi sekarang sudah tidak aktif lagi. Sayang sekali, padahal itu sudah langkah yang tepat,” ujarnya.