Jumlah Korban Ledakan Peluru Kedaluarsa di Garut Bertambah, Total Jadi 13 Orang

ledakan peluru kedaluarsa di garut
ambulans berada di lokasi ledakan. foto kiri, jenazah sudah dievakuasi. (IST)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Jumlah korban diduga akibat ledakan peluru kedaluarsa dalam pemusnahan yang dilaksanakan TNI di Desa Sagara Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut bertamabh.

Berdasarkan informasi terbaru yang didapat radartasik.id, jumlah korban ledakan yang pada data awal hanya sebelas orang, bertambah dua. Total menjadi 13 orang. Semuanya telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut.

Mereka antara lain:

1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan, ST., MM.

2. Mayor Cpl Anda Rohanda.

3. Sdr. Agus Bin Kasmin.

4. Sdr. Ipan Bin Obur.

5. Sdr. Anwar Bin Inon.

6. Sdr. Iyus Ibing Bin Inon.

7. Sdr. Iyus Rizal Bin Saepuloh.

8. Sdr. Toto

9. Sdr. Dadang.

10. Sdr. Rustiawan.

11. Sdr. Endang

12. Kopral Dua Eri Dwi Priambodo

13. Prajurit Satu Aprio Setiawan

Seperti diketahui, insiden tidak terduga terjadi saat upaya pemusnahan peluru kedaluarsa oleh TNI dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut pada Senin, 12 Mei 2025.

Baca Juga:Real! Game Penghasil Uang Ini Bisa Bikin Kamu Kaya Raya375 Anggota Pramuka dari 17 Pangkalan Adu Keterampilan di LT II Tingkat Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya

Sejumlah orang, termasuk dua perwira peralatan angkatan darat. Korban secara keseluruhan terdiri dari 9 warga sipil dan 4 personel TNI.

Informasi dari Unit Inteldim 0611/Garut, musibah ledakan terjadi saat ada kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai di wilayah Kecamatan Cibalong sekitar pukul 09.30.

Keluarga dari salah satu korban Ela mengatakan saat ini keluarganya sudah berada di RSUD Pameungpeuk.

“Kami sedang menunggu, almarhum mau diotopsi dulu,” ucapnya.

Ia menyampaikan dirinya belum mengetahui secara pasti kronologi kejadian ledakan tersebut karena sejumlah keluarga korban masih fokus di RSUD Pameungpeuk.

Ela menuturkan dirinya bersama dengan yang lainnya masih dalam kondisi panik dan meminta doa untuk semua korban.

“Kronologinya belum tahu ya, kami masih panik. Mohon doa saja,” katanya. (Agi Sugiana)

0 Komentar