Dekati Rekor Legenda AC Milan dan AS Roma, Inzaghi Selangkah Jadi Pelatih Terbaik Serie A Sepanjang Masa

Inter Milan
Selebrasi pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi usai memastikan timnya lolos ke babak final Liga Champions Foto: Tangkapan layar Instagram@inter
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Simone Inzaghi kian menegaskan statusnya sebagai salah satu calon pelatih terbaik Serie A.

Usai membawa Inter menang 2-0 atas Torino, pelatih 48 tahun itu kini mencatatkan 100 kemenangan di liga bersama Nerazzurri, melengkapi 108 kemenangan yang lebih dulu ia raih saat membesut Lazio.

Statistik ini menjadikan Inzaghi hanya pelatih kedua dalam sejarah Serie A yang mencetak lebih dari 100 kemenangan bersama dua klub berbeda.

Baca Juga:Manchester United Saingi Juventus untuk Datangkan Sandro TonaliCuma Butuh Waktu 26 Menit, Barcelona Bungkam Real Madrid dalam Drama 7 Gol El Clasico

Satu-satunya nama lain di daftar tersebut adalah legenda asal Swedia, Nils Liedholm, dengan 102 kemenangan bersama AC Milan dan 135 kemenangan saat melatih AS Roma.

Liedholm, Legenda Abadi Milan dan Roma yang Jejaknya Didekati Inzaghi

Nama Nils Liedholm kembali mencuat ke permukaan usai Simone Inzaghi resmi mencatat 100 kemenangan di Serie A bersama Inter Milan.

Liedholm bergabung dengan AC Milan sebagai pemain pada 1949. Bersama rekan senegaranya, Gunnar Gren dan Gunnar Nordahl, ia membentuk trio “Gre-No-Li” yang melegenda.

Selama lebih dari satu dekade, Liedholm mencatat lebih dari 350 penampilan dan mempersembahkan empat Scudetto (1951, 1955, 1957, 1959). Ia juga membawa Milan ke final Piala Champions 1958.

Setelah gantung sepatu, Liedholm kembali ke Milan sebagai pelatih dan mempersembahkan Scudetto pada musim 1978–79.

Scudetto itu menjadi istimewa karena merupakan gelar ke-10 yang membuat Milan berhak menambahkan bintang emas di atas lambang klub.

Namun, Liedholm justru mencapai puncak kejayaan sebagai pelatih di AS Roma.

Baca Juga:Ambil Cuan Gratis Ratusan Ribu, Bisa Dikalim di Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis 2025 Terbukti MembayarKamu Bisa Jadi Penerima DANA Gratis Hari Ini, Silahkan Mainkan Game Penghasil Uang 2025 Ini

Ia tiga kali menukangi klub Ibu Kota (1973–77, 1979–84, 1987–89), dengan pencapaian terbaik datang pada musim 1982–83, ketika ia membawa Roma menjuarai Serie A setelah penantian 41 tahun.

Tak hanya itu, Liedholm juga mempersembahkan tiga Coppa Italia dan membawa Roma ke final Piala Champions 1984, meski kalah lewat adu penalti dari Liverpool di Stadio Olimpico.

Dikenal karena filosofi bermainnya yang menekankan teknik, penguasaan bola, dan ketenangan, Liedholm menjadi inspirasi banyak pelatih Italia, termasuk Inzaghi.

“Sepak bola tidak harus selalu cepat. Yang penting adalah berpikir lebih cepat dari lawan,” salah satu kutipan Liedholm yang melegenda.

Seperti Liedholm, kisah Inzaghi juga tak hanya soal angka. Ia adalah simbol keanggunan sepak bola Italia, baik sebagai pemain maupun pelatih.

0 Komentar