102 Poin: Rekor Juventus Era Conte yang Masih Tak Terpatahkan Hingga Kini

Antonio Conte
Antonio Conte Foto: Instagram@antonioconte
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Ada musim-musim yang tak sekadar tercatat dalam statistik, tapi melekat dalam ingatan pecinta Liga Italia.

Musim 2013/2014 adalah salah satunya ketika Juventus, di bawah kendali Antonio Conte, menutup Serie A dengan 102 poin—angka yang hingga kini belum mampu disentuh siapa pun.

Dilansir dari calciomercato.com dalam rubrik terbaru “Mimpi dan Mimpi Buruk” kisah luar biasa Juve ini kembali dihidupkan.

Baca Juga:Capello Ungkap Kelebihan PSG atas Inter: Donnarumma Lebih Penting dari Sommers, Dembélé Lebih Kreatif dari LauYakin Lolos ke Liga Champions, Tudor Minta Pemain Juventus Tampil Berani di Kandang Lazio

Cerita ini menjadi sebuah nostalgia atas kejayaan yang tak hanya soal trofi, tapi tentang bagaimana sebuah tim bangkit dari keterpurukan dan menjelma menjadi mesin kemenangan sempurna.

Conte, Sang Arsitek Kebangkitan

Segalanya dimulai di musim panas 2011. Juventus tengah mencari jati diri, terluka oleh masa-masa kelam.

Klub butuh figur yang bukan hanya paham taktik, tapi juga bisa menyuntikkan jiwa pemenang.

Mereka lalu menemukan itu dalam diri Antonio Conte—sosok karismatik dari Salento yang membawa gairah dan determinasi.

Dalam dua musim pertamanya, Conte mempersembahkan dua Scudetto.

Namun musim ketiganya bukan sekadar kelanjutan, melainkan klimaks: gelar ketiga, bintang ketiga, dan rekor poin yang belum terpatahkan.

3-5-2: Skema yang Menjelma Mesin

Identitas tim terbentuk dari taktik. Conte memperkenalkan formasi 3-5-2, awalnya sebagai solusi dari keterbatasan pemain.

Tapi perlahan, skema ini menjelma menjadi jantung dari setiap kemenangan.

Filosofinya sederhana tapi efektif: pertahanan solid, lini tengah dominan, dan transisi cepat ke depan. Sepak bola pragmatis tapi memukau, terstruktur tapi agresif.

Baca Juga:Pesan Mantan Penyerang AC Milan untuk PSG: “Anda Tak Mengerti Sepak Bola Jika Merasa Lebih Unggul dari Inter”Ada Nama Indonesia di Balik Kemenangan AC Milan Atas Bologna

BBC: Tembok yang Nyaris Tak Tertembus

Keberhasilan Juventus tak lepas dari lini belakang yang kokoh. Barzagli, Bonucci, dan Chiellini, tiga nama yang membentuk akronim legendaris “BBC”, fondasi utama kesuksesan Nyonya Tua.

Barzagli dengan ketenangannya, Chiellini sang gladiator, dan Bonucci dengan visi serta umpan panjangnya.

Bersama, mereka hanya kebobolan 23 gol sepanjang musim. Sebuah catatan yang menggambarkan kesempurnaan tak hanya dalam organisasi, tapi juga dalam chemistry.

Pirlo dan Para Jenderal Lini Tengah

Di lini tengah, ada orkestra yang dipimpin oleh Andrea Pirlo. Meski tak lagi muda, sentuhan dan visinya tetap magis.

0 Komentar