TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kondisi memprihatinkan terlihat di ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Cipatujah dan Kecamatan Bojonggambir, tepatnya di wilayah Kampung Cisanggar, Desa Ciheras. jalan sepanjang 7,5 kilometer mengalami kerusakan berat hampir dua dekade.
Berdasarkan pantauan di lapangan, jalan ini kini lebih menyerupai jalur off-road. Tak ada lagi aspal yang menutupi permukaannya, hanya tersisa hamparan batu-batu besar dan tanah merah yang berubah licin saat hujan.
Di sejumlah titik, lubang-lubang besar tergenang air, membentuk kubangan yang menyulitkan pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua saat melintas. Kondisi ini memaksa sebagian besar warga, termasuk anak-anak sekolah, untuk berjalan kaki saat melintasi jalur tersebut.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
Beberapa warga yang tetap menggunakan kendaraan sepeda motor harus memodifikasi kendaraannya agar mampu melintasi medan yang berat, atau yang biasa disebut “motor palang”.
Menurut Kepala Desa Ciheras, Akh Asruri, yang rusak ini adalah jalan kabupaten dan menjadi satu-satunya akses vital bagi warga Desa Ciheras, yang berjumlah sekitar 900 kepala keluarga.
Setiap hari, kata dia, jalan ini menjadi jalur utama aktivitas masyarakat, mulai dari pelajar hingga petani dan pedagang.
“Kondisinya memang sudah sangat rusak, bahkan sejak 18 tahun lalu. Terakhir diperbaiki tahun 2008 melalui program ABRI Masuk Desa,” ujar Asruri.
Ia menambahkan, pihak desa sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan ke Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, namun belum pernah mendapat respons yang jelas. Sementara itu, warga dan pemerintah desa hanya mampu melakukan perbaikan seadanya melalui kegiatan gotong royong.
“Kalau menggunakan dana desa tidak memungkinkan, karena anggarannya sudah dialokasikan untuk kebutuhan lain yang juga penting. Kalau dipaksakan, penggunaan anggaran desa bisa jadi tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Asruri berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan memberikan perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur ini, mengingat jalan tersebut memiliki peran strategis dalam mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dua kecamatan yang terhubung. (ujg)