Pelajaran yang Didapat Warren Buffett dari Keberhasilan dan Kegagalannya yang Terbesar

Pelajaran yang Didapat Warren Buffett
Warren Buffett berbicara saat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway 2025 beberapa waktu lalu. (CNBC Television/YouTube)
0 Komentar

Pendapatan tahunan MidAmerican meningkat tajam, dari $122 juta pada tahun 2000 menjadi hampir $4 miliar.

Kesuksesan ini juga membawa Greg Abel ke dalam jajaran manajemen Berkshire Hathaway, dengan Buffett merencanakan untuk menyerahkan posisinya sebagai CEO kepada Abel di akhir tahun.

Kegagalan: Berkshire Hathaway (Awal Karier)

Pada tahun 1964, Buffett memiliki kesempatan untuk membeli lebih banyak saham Berkshire Hathaway, sebuah perusahaan tekstil yang kesulitan, seharga $11,375 per saham.

Baca Juga:Disney Rencanakan Ekspansi Besar dengan Taman Hiburan Baru di Abu Dhabi, Langkah Menaklukkan Timur TengahWarren Buffett Pensiun, Warisannya Akan Terus Menginspirasi Investor

Namun, karena merasa kesal dengan tawaran harga yang lebih rendah dari Seabury Stanton, Buffett memutuskan untuk tidak menjual sahamnya.

Keputusan ini ternyata menjadi kesalahan besar, karena Berkshire terus merugi hingga akhirnya pada 1965 Buffett mengambil alih perusahaan tersebut.

Buffett mengakui bahwa keputusannya untuk mempertahankan saham dan mengabaikan keadaan perusahaan yang buruk adalah langkah yang sangat bodoh, meskipun langkah itu akhirnya membawanya pada kesuksesan besar dalam jangka panjang. Namun, ia tetap menyesali keputusan tersebut.

Belajar dari Kegagalan

Warren Buffett, meskipun terkenal dengan keberhasilannya yang luar biasa, juga belajar banyak dari kegagalannya.

Baik dalam investasi besar seperti Coca-Cola dan BYD, maupun kegagalan dalam bisnis seperti Salomon Brothers dan USAir, setiap keputusan memberi pelajaran yang mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana investasi yang cerdas harus dilakukan.

Seiring berjalannya waktu, Buffett terus menunjukkan bahwa keberhasilan dalam dunia investasi bukan hanya tentang memilih saham yang tepat, tetapi juga tentang bagaimana menghadapi kesalahan dengan bijaksana dan belajar dari pengalaman tersebut. (Sandy AW)

Sumber: WSJ

0 Komentar