Pelajaran yang Didapat Warren Buffett dari Keberhasilan dan Kegagalannya yang Terbesar

Pelajaran yang Didapat Warren Buffett
Warren Buffett berbicara saat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway 2025 beberapa waktu lalu. (CNBC Television/YouTube)
0 Komentar

Namun, pada 1991, perusahaan tersebut terlibat dalam skandal pengaturan lelang Treasury-note, yang memaksa Buffett turun tangan sebagai ketua untuk memperbaiki keadaan.

Setelah menyelesaikan beberapa penyelidikan pemerintah, Salomon Brothers tidak pernah pulih sepenuhnya, dan pada 1997 perusahaan tersebut dijual kepada Travelers Group yang kemudian menjadi Citigroup.

Pengalaman ini memberi Buffett dan Munger pelajaran berharga tentang pentingnya menghadapi masalah segera setelah muncul.

Baca Juga:Disney Rencanakan Ekspansi Besar dengan Taman Hiburan Baru di Abu Dhabi, Langkah Menaklukkan Timur TengahWarren Buffett Pensiun, Warisannya Akan Terus Menginspirasi Investor

Seperti yang disampaikan Buffett dalam suratnya kepada pemegang saham pada tahun 2010, penundaan dalam menghadapi masalah tersebut menyebabkan masalah yang awalnya bisa diselesaikan dengan mudah, berkembang menjadi krisis yang hampir menghancurkan perusahaan dengan 8.000 karyawan.

Keberhasilan: BYD

BYD, sebuah perusahaan pembuat baterai asal China yang dulunya kurang dikenal, menjadi salah satu investasi paling menguntungkan bagi Berkshire setelah Munger menemukan perusahaan ini.

Berkshire membeli 10 persen saham perusahaan pada tahun 2008 seharga $230 juta, dan dalam dua tahun nilai investasi tersebut meningkat hampir sepuluh kali lipat, menjadi hampir $2 miliar.

Permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat memberikan dorongan besar bagi nilai saham BYD, yang terus tumbuh hingga 2022.

Meskipun akhirnya Berkshire mulai mengurangi sahamnya, investasi ini tetap dianggap sebagai salah satu keputusan yang sangat menguntungkan.

Kegagalan: USAir

Berkshire membeli saham preferen USAir pada tahun 1989 seharga $358 juta.

Namun, pada pertengahan 1990-an, Buffett menyadari bahwa industri penerbangan AS yang baru saja diterapkan deregulasi, mengakibatkan kerugian besar bagi USAir.

Selama periode 1990-1994, USAir melaporkan kerugian sebesar $2,4 miliar.

Baca Juga:Ketika Amerika Serikat Menjauh dari Perdagangan Bebas, Dunia Justru Meningkatkan Kerja SamaCari Semua Kebutuhan Haji di Satu Tempat? Bursa Sajadah Jawabannya!

Buffett mengakui bahwa dia meremehkan dampak deregulasi terhadap bisnis maskapai ini.

Meskipun pada akhirnya USAir bergabung dengan American Airlines, Buffett menyadari bahwa berinvestasi dalam industri penerbangan bukanlah keputusan yang bijak.

Keberhasilan: MidAmerican Energy

Pada 1999, Buffett membeli 75 persen saham MidAmerican Energy dengan dorongan dari Walter Scott, teman lama yang juga bergabung dengan dewan Berkshire.

Investasi ini berbuah manis, karena MidAmerican, yang kemudian berganti nama menjadi Berkshire Hathaway Energy, berkembang pesat.

Berkshire Hathaway menghindari pembayaran dividen dan lebih memilih menginvestasikan keuntungan perusahaan ke dalam ekspansi lewat akuisisi dan investasi modal.

0 Komentar