Klaim Angka Pengangguran di Ciamis Turun, Empat Bulan Pembuatan Kartu Kuning Tembus 1.305 Orang

Kartu Kuning
SUASANA. Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ciamis saat melayani para pencari kerja membuat AK-1, Kamis (8/5/2025). (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Menyambut Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-383 yang akan diperingati pada 12 Juni 2025 mendatang, Pemerintah Kabupaten Ciamis terus berupaya merealisasikan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, yakni “Sinergi Mewujudkan Ciamis Maju dan Berkelanjutan”.

Salah satu indikator kemajuan tersebut adalah penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Meski tantangan datang dari terus terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri, Pemkab Ciamis tetap optimistis mampu menurunkan angka TPT hingga mencapai target 3,30 persen pada tahun 2025.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ciamis, Tedy Tresadi, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Ciamis menunjukkan tren penurunan yang konsisten dalam empat tahun terakhir.

Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya

“Pada 2021, TPT tercatat sebesar 5,06 persen. Angka ini kemudian menurun menjadi 3,75 persen di tahun 2022, 3,52 persen pada 2023, dan kembali turun menjadi 3,37 persen di tahun 2024,” ujarnya kepada Radar, Kamis 8 Mei 2025.

Ia menyampaikan bahwa capaian tersebut tak lepas dari berbagai upaya aktif yang dilakukan Disnaker, termasuk penyelenggaraan pelatihan-pelatihan kerja untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.

Selain pelatihan, strategi lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan membuka akses informasi lowongan kerja secara luas dan mempermudah proses pembuatan Kartu Pencari Kerja (AK-1). Layanan ini kini dapat diakses secara daring, sehingga semakin memudahkan masyarakat.

Kata dia, pihaknya mencatat bahwa sejak Januari hingga April 2025, tercatat sebanyak 1.305 pencari kerja telah membuat AK-1. Angka ini akan terus meningkat seiring dengan musim kelulusan dari jenjang SMA, SMK, dan MA yang umumnya terjadi pada bulan Mei.

Sementara itu, sejumlah pencari kerja yang sedang mengurus AK-1 turut membagikan harapannya. Ridwan (22), warga Kawali, misalnya, mengaku membuat AK-1 dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan di luar daerah, seperti Bandung atau Garut.

“Sejak lulus pada 2021, ia hanya bekerja serabutan membantu usaha keluarga di bidang peternakan, dan kini ingin mandiri serta mencari pengalaman kerja di luar kampung halamannya,” bebernya.

Pencari kerja lain asal Pamarican, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa ia baru lulus dari SMK dan sedang mempersiapkan persyaratan kerja di Jakarta. Ia mengungkapkan bahwa sudah memiliki jaringan kerja di sana, sehingga segera membuat AK-1 sebagai salah satu kelengkapan administratif untuk melamar kerja. (riz)

0 Komentar